BNI Gencar Bidik Anak Muda Persiapkan Dana Pensiun

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengungkapkan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun terakhir, berdampak pada tingginya pencairan dana pensiun oleh nasabah. Hal ini dikarenakan dampak pandemi terhadap bisnis yang memaksa untuk memotong pendapatan hingga merumahkan karyawannya.
Senior Pension Program Specialist PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Dian Dinarwati mengatakan banyaknya pencairan dana ini berdampak pada turunnya dana kelolaan (asset under management/AUM) perusahaan.
"Dampak dari pandemi ini ada potensi banyaknya dana peserta yang dicairkan karena di masa pandemi ini mungkin ada beberapa yang dirumahkan dan lain-lain. Kalau dari sisi kami sebetulnya ada potensi banyaknya dana peserta yang dicairkan untuk meng-cover kebutuhan pendanaan mereka, yang mana dampaknya kepada BNI ada turunnya aset kelolaan," kata Dian dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, dalam program BNI Investime Week, Rabu (7/4/2021)
Namun demikian, hal tersebut justru menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk menggencarkan kembali perencanaan keuangan dengan literasi yang dilakukan lintas platform sehingga diharapkan banyak anak muda mempersiapkan dana pensiun sejak dini.
Tahun ini perusahaan menargetkan perolehan AUM mencapai Rp 2,5 triliun dengan capaian di kuartal pertama tahun ini sudah mencapai Rp 400 miliar.
"Itu yang membuat kami optimistis sehingga di kuartal kedua ini akan ada akselerasi penambahan dana maupun peserta seiring dengan distribusi vaksin yang akan memberikan efek yang baik kepada kondisi ekonomi kita," jelas dia.
Namun, kendala yang dihadapi perusahaan saat ini adalah masih rendahnya literasi mengenai dana pensiun di masyarakat. Selain itu tingkat pembayaran iuran dana pensiun yang masih rendah di kisaran 5%, jauh jika dibanding dengan negara maju di dunia.
(hoi/hoi) Next Article Bursa Saham Volatil, Analis: Investor Ritel Mulai Ambil Momen