
Jika Rupiah Tak Tertekan, Apakah BI Akan Turunkan Suku Bunga?

Dolar AS yang masih perkasa baik secara fundamental maupun teknikal tentunya membuat rupiah sulit untuk menguat, dan BI kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai suku bunga 3,5% masih konsisten untuk menjangkar nilai tukar rupiah serta ekspektasi inflasi di Indonesia.
"Suku bunga acuan BI di level 3,5% masih konsisten dengan untuk menjangkar ekspektasi inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, mempertimbangkan volatilitas rupiah yang terindikasi dari rata-rata one-month implied volatility yang meningkat sepanjang bulan Maret dibandingkan bulan Februari," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (19/3/2021).
Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana mengatakan BI melihat perbedaan suku bunga sangat penting untuk meredam tekanan.
"Kami yakini, BI masih akan mempertahankan suku bunga kebijakannya di 3,5 di bulan berikutnya," kata Wisnu.
Hal Senada juga diungkapkan ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro pasca pengumuman kebijakan moneter bulan lalu, ia melihat keputusan BI sesuai yang diharapkan untuk bisa menjaga stabilitas Rupiah dan mendukung pemulihan ekonomi.
"Ini sejalan dengan perkiraan kami. Keputusan tersebut didasarkan pada kebutuhan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global, di tengah inflasi domestik yang diperkirakan masih terkendali," jelasnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]