
Curah Hujan Tinggi, Gimana Nasib Batu Bara RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia memperkirakan produksi batu bara di Kuartal I 2021 akan lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.
Curah hujan yang cukup tinggi dia sebut menjadi penyebab turunnya produksi di Kuartal I tahun ini.
"Produksi di kuartal-I kelihatannya lebih rendah dari periode sama di 2020 antara lain disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa, (06/04/2021).
Meski di Kuartal I diproyeksikan lebih rendah, namun sampai akhir tahun 2021 diproyeksikan produksinya bisa mencapai lebih dari yang ditargetkan pemerintah. Seperti diketahui tahun ini pemerintah menargetkan produksi batu bara 550 juta ton.
"Tidak tertutup kemungkinan realisasi produksi 2021 akan melebihi target produksi yang telah ditetapkan pemerintah," jelasnya.
Produksi yang diproyeksikan bakal melebihi target disebabkan karena beberapa hal. Pertama, membaiknya perekonomian global di 2021.
"Lalu, proyeksi rerata harga komoditas di 2021 akan lebih baik dari 2020," tuturnya.
Berdasarkan data dari Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dikutip CNBC Indonesia per, Selasa, (06/04/2021) realisasi produksi mencapai 142,42 juta ton, atau 25,89% dari target.
Realisasi ekspornya mencapai 66,83 juta ton atau 16,92%. Lalu realisasi (domestic market obligation/DMO) mencapai 19.50 juta ton atau 12,58% dari target.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Curah Hujan Tinggi, Target Produksi Batu Bara Penambang Aman?