Punya Bos Baru, PTBA Geber Target Produksi 50 Juta Ton/tahun

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
05 April 2021 16:32
1. Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin mengunjungi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 yang dibangun oleh PT Huadian Bukit Asam Power, perusahaan konsorsium antara PTBA dan China Huadian Hongkong Company Ltd
2. PLTU Sumsel 8 adalah PLTU mulut tambang terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 2x620 MW
3. Pembangkit ini masuk dalam proyek 35.000 MW dan merupakan IPP (Independent Power Producer) yang terefisian dan termurah 
4. Progres pembangunan PLTU Sumsel 8 kini telah mencapai 55% dan ditargetkan beroperasi komersial di Kuartal Pertama 2022
5. Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 1,68 miliat dan membutuhkan pasokan batu bara sebanyak 5,4 juta ton.(Dok.PT Bukit Asam Tbk (PTBA))
Foto: PLTU Sumsel 8 (Dok.PT Bukit Asam Tbk (PTBA))

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten BUMN tambang, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menggenjot kenaikan produksi menjadi 50 juta ton batu bara per tahun dalam program PTBA Emas. Strategi penaikan kapasitas eksisting ini dilakukan demi meningkatkan kebutuhan pendanaan untuk mendorong proyek hilirisasi batu bara yang menjadi fokus PTBA.

Suryo Eko Hadianto, Direktur Utama PTBA yang baru, mengatakan hilirisasi batu bara memang membutuhkan pendanaan yang besar. Oleh karena itu dana yang cukup besar harus diciptakan, salah satunya dengan mendongkrak kapasitas eksisting.

"PTBA mengembangkan hilirisasi, perlu modal yang besar. Segera create dana yang cukup besar akan kita lakukan dengan dongkrak kapasitas eksisting yang adan menuju [program] PTBA Emas, 50 juta ton [batu bara," ungkapnya dalam Press conference RUPST Tahun Buku 2020, Senin, (05/04/2021).

Dia menegaskan target produksi ini akan difokuskan agar bisa tercapai dalam waktu dekat, sehingga tercipta dana yang cukup besar.

"Dana cukup besar bisa leverage dana luar besar sehingga semua proyek tidak ada kendala terkait pendanaan," tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh Direktur Pengembangan Usaha, Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin dalam kesempatan usai RUPST tersebut. Menurutnya peningkatan produksi harus segera didorong eksekusinya.

"PTBA Emas, jumlah produksi masih di bawah 30 juta ton per tahun menuju 50 juta ton," tuturnya.

Demi mengejar target produksi tersebut maka PTBA akan meningkatkan kapasitas angkutan. Dia menjelaskan, ada tiga proyek yang akan menyumbang pada produksi PTBA dan jika ditotal maka akan mencapai lebih dari 50 juta ton per tahun.

"Sudah melebihi PTBA Emas 50 dengan kapasitas 52 juta ton," tuturnya.

Tahun lalu, BUMN pertambangan batu bara ini membukukan laba bersih senilai Rp 2,4 triliun. Besaran laba bersih ini turun 41,16% secara tahunan (year on year (YoY) dibanding dengan laba bersih pada akhir Desember 2019 yang senilai Rp 4,05 triliun.

Tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 24,8 juta ton pada 2020 menjadi 29,5 juta. Perseroan juga menargetkan kenaikan penjualan batu bara dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30,7 juta ton pada 2021.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Laba PTBA Lompat 58% Jadi Rp12 T di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular