
Citigroup Prediksi Penjualan Mobil Bakal Naik 2 Kali Lipat

Jakarta, CNBC Indonesia - Prospek Saham emiten otomotif dan komponennya sepertinya akan kembali cerah beberapa pekan kedepan seiring dari pemberlakuan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0% untuk mobil berkapasitas mesin 1.500 cc-2.500 cc dan sebesar 50% untuk mobil berkapasitas mesin di atas 2.500 cc.
Namun yang terkhusus terkena relaksasi pajak tersebut adalah komponen mobil yang memenuhi kandungan lokal di atas 70%.
Dalam riset yang dirilis oleh Citigroup, volume penjualan mobil sepanjang Maret 2021 akan lebih besar dua kali lipatnya dari Januari 2021 akibat efek dari relaksasi PPnBM tersebut.
"Kami menunjukkan bahwa volume penjualan mobil di tingkat retailers sepanjang Maret tahun ini akan meningkat dua kali lipatnya dibandingkan dengan Januari tahun ini, bahkan di tingkat wholesales akan meningkat 2,5 kali lipatnya dari Januari 2021, karena produsen tidak dapat mengatasi peningkatan permintaan yang signifikan." sebut riset dari Citigroup.
Citi berharap volume penjualan mobil tetap kuat di bulan April tahun ini. Mobil yang produsennya Astra seperti merek Innova, Fortuner dengan kapasitas mesin keduanya sebesar 2.500 diperkirakan naik sekitar 6%.
Sedangkan merek lainnya seperti Honda HRV dan CRV seharusnya juga mendapatkan relaksasi pajak yang sama dari bulan April hingga Agustus (sebesar 20%) dan periode September hingga Desember 2021 (sebesar 20% hingga 15%).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 31 /PMK.010/2021 Tentang Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021. Kebijakan ini berlaku mulai 1 April 2021.
Pada peraturan baru ini, Pemerintah resmi memberikan 'diskon' untuk mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc-2.500 cc, melanjutkan diskon yang ada sebelumnya yakni mobil sampai 1.500 cc.
Dengan demikian, sasaran kebijakan PPnBM tersebut resmi bertambah menjadi 29 jenis kendaraan dari 6 agen pemegang merk (APM), dari yang sebelumnya hanya 21 jenis kendaraan.
Dari data perdagangan saham otomotif hari ini, tercatat bergerak beragam namun cenderung mendatar. Adapun gerak saham otomotif pada perdagangan sesi I pukul 09:42 hari ini adalah.
Berdasarkan data RTI, saham otomotif yang menduduki posisi pertama dan berhasil menguat adalah saham otomotif produsen dan distributor mobil bermerek Suzuki dan Nissan, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) yang menguat 0,94% ke level Rp 1.070/unit pada pagi hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham IMAS pagi ini sudah mencapai Rp 298 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 281 ribu lembar saham. Investor asing tercatat menjual bersih (net sell) sebanyak Rp 28 juta di pasar reguler pada perdagangan sesi I hari ini.
Sedangkan untuk saham 'raja otomotif' sekaligus produsen dan distributor mobil bermerek Toyota dan Daihatsu, PT Astra International Tbk (ASII) juga menguat 0,93% ke posisi Rp 5.400/unit pada pukul 09:41 WIB.
Tercatat nilai transaksi saham ASII pagi ini sudah mencapai Rp 22 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 4 juta lembar saham. Investor asing juga melepas saham ASII sebanyak Rp 26 miliar di seluruh pasar pada perdagangan sesi I pagi hari ini.
Sementara untuk saham anak usaha dari kedua emiten otomotif di atas yakni PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) cenderung flat pada perdagangan pagi hari ini.
Tercatat saham IMJS flat di level Rp 324/saham, sedangkan saham AUTO stagnan di level Rp 1.175/unit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seberapa Menarik Saham Astra Dkk Jika PPnBM Jadi 0%?