Dahlan Iskan & Alarm Kebangkrutan BUMN Karya yang Berbunyi!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 April 2021 08:40
Menteri Basuki Resmikan Tol BORR Seksi IIB
Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR


Berbeda dengan WSKT, saudaranya sesama BUMN Karya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih mampu membukukan untung bersih di tahun 2020 sebesar Rp 50 miliar. Tidak merugi memang, akan tetapi angka ini turun 92% dari laba bersih tahun lalu.

Akan tetapi sejatinya WIKA bisa membukukan laba bersih bukan karena operasional perusahaan akan tetapi karena pendapatan lain-lain yang naik dari Rp 1,18 triliun menjadi Rp 3,06 triliun.

Pendapatan lain-lain ini utamanya didapatkan dari pemulihan penurunan nilai yang bersifat one-off sebesar Rp 2,37 triliun.

Meskipun demikian pemulihan penurunan nilai ini tidak didapatkan WIKA dalam bentuk uang kas akan tetapi sebagian besar melalui konversi piutang usaha milik WIKA Realty menjadi penyertaan saham di PT Jakarta River City, PT Makassar Coastal City alias debt to equity swap.

Aksi debt to equity swap biasanya merugikan perusahaan sebab biasanya perseroan terpaksa menukar piutangnya dengan saham perusahaan yang kinerjanya dipertanyakan (karena tidak mampu membayar hutang) di harga tinggi.

Meskipun demikian sejatinya kondisi WIKA masih jauh lebih baik daripada saudaranya WSKT karena WIKA masih mampu membukukan laba kotor Rp 1,52 triliun dimana pendapatan perusahaan masih mampu menutupi beban pokok pendapatan.

Selain itu WIKA juga masih memiliki kas dan setara kas yang lebih memadai dibandingkan dengan WSKT. Tercatat kas dan setara kas perseroan berhasil naik dari posisi tahun 2019 di angka Rp 10,3 triliun menjadi Rp 14,9 triliun di akhir tahun 2020.

Dengan kas tersebut cash ratio perseroan berada di angka 33,85%, jauh lebih baik dibandingkan dengan WSKT memang, akan tetapi angka ini tentunya tidak bisa dibilang aman.
Terakhir ada PT PP Tbk (PTPP), karena PT Adhi Karya Tbk (ADHI) belum melaporkan kinerja keuanganya. Bernasib sama dengan WIKA yang masih mampu membukukan laba bersih meski anjlok parah dari tahun lalu, PTPP berhasil meraup cuan Rp 128 miliar tahun ini, turun 86% dari posisi tahun lalu.

Kondisi PTPP sejatinya menjadi yang paling 'mending' di antara BUMN-BUMN Karya lain dimana PTPP sukses membukukan laba bruto Rp 2,1 triliun 'hanya' turun 43% dibanding tahun lalu.
Selain itu beban usaha dan beban pendapatan juga berhasil ditekan sehingga menyelamatkan perseroan dari rugi parah seperti yang terpaksa ditanggung oleh WSKT.

Urusan kas, tercatat kas dan setara kas perseroan turun dari posisi tahun 2019 dari angka Rp 9 triliun menjadi Rp 7,5 triliun di akhir tahun 2020. Di angka ini rasio kas perseroan dibandingkan dengan liabilitas jangka pendeknya berada di angka 26,84%.

Melihat hal ini wajar memang apabila Menteri Badan Usaha Milik Negara periode 2011-2014, Dahlan Iskan meyakini adanya ramalan dari para ekonom mengenai ketahanan BUMN Infrastruktur tinggal tunggu waktu. Menurutnya posisi BUMN itu sulit atau sulit sekali.

Selain Dahlan, investor kawakan Lo Kheng Hong juga pernah menyebutkan bahwa dirinya takut untuk berinvestasi di saham BUMN Karya karena hutangnya yang menggunung ini.


(dru)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Laba Bruto Waskita Karya Naik 14,4% (YoY)



Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular