Ada yang Bilang Harga CPO Sudah di Pucuk, Siap-siap Terjun!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
31 March 2021 11:15
Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mengalami koreksi sebesar setengah persen pada perdagangan hari ini, Rabu (31/3/2021). Terhitung sejak pekan kedua bulan Maret harga CPO cenderung bearish

Harga kontrak CPO pengiriman Juni 2021 yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange dihargai di RM 3.555/ton. Harga CPO turun 20 ringgit atau 0,56% dibanding posisi penutupan kemarin. 

Harga minyak sawit sempat tembus ke rekor tertingginya pada pertengahan bulan Maret lalu. Namun setelah itu harga CPO terus melemah. Harga minyak sawit mentah mengikuti pergerakan harga minyak mentah yang juga melemah jelang pertemuan para kartel yang tergabung dalam OPEC+.

"Para pemain berhati-hati jelang rilis laporan stok dan intensi penanaman kembali USDA serta pertemuan OPEC" kata seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur kepada Reuters. 

Departemen Pertanian AS dijadwalkan untuk merilis laporan intensi penanaman tahunan dan laporan stok biji-bijian triwulanan pada hari ini, Rabu tanggal 31 Maret waktu setempat

Di saat yang sama harga kontrak minyak nabati lainnya mengalami penurunan harga. Di Bura Komoditas Dalian, harga kontrak minyak kedelai ambles 3,75% sementara untuk kontrak minyak sawitnya turun 2,57%.

Harga minyak nabati utama seperti minyak sawit dan minyak kedelai kemungkinan telah mencapai puncak tertingginya dalam beberapa tahun terakhir pada tahun 2021.

Beberapa analis minyak nabati memproyeksikan harga sudah berada di pucuk dan wajar jika terjadi penurunan. Namun koreksi yang terjadi tidak akan membuat harga CPO menjadi kolaps.

"Untuk 2021, perkiraan (produksi) saya telah dipangkas dari 20 juta ton menjadi 19,6 juta ton di Malaysia dan dari 49 juta menjadi 48 juta untuk Indonesia," kata Dorab Mistry, direktur perusahaan barang konsumen India Godrej International sebagaimana diwartakan Reuters.

"Pasokan minyak sawit dunia diperkirakan akan meningkat 3 juta ton pada tahun 2021 setelah mengalami penurunan sebesar 2,5 juta ton tahun lalu," tambah Mistry.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh...Apes! Harga CPO Pekan Ini Melorot Jadi RM 3.288/ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular