Roundup

Cek 10 Kabar "Hot" Emiten Sebelum Trading, Simak Gaes!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
31 March 2021 08:40
aktivitas karyawan BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham dalam negeri pada Selasa (30/3/2021) terpaksa merana dengan koreksi 1,55% ke level 6.071,44 poin pada akhir perdagangan.

Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) salah satunya disebabkan karena adanya margin call yang menimpa saham perbankan AS memicu kekhawatiran seputar efeknya terhadap pasar keuangan global.

Selain itu, juga dipicu oleh kebijakan manajemen BPJS Ketenagakerjaan yang akan mengurangi porsi investasi di saham dan reksa dana. Sebab lembaga ini merupakan salah satu investor institusi raksasa sehingga apabila porsi investasi dikerdilkan berpotensi adanya arus uang keluar dari pasar modal dalam jumlah yang lumayan besar.

Selain kabar tersebut, CNBC Indonesia telah merangkum sejumlah peristiwa untuk menjadi bahan pertimbangan sebelumnya perdagangan Rabu (31/3/2021) dibuka.

1. Sah! Resmi Jual 4.200 Menara, Ini Alasan Bos Indosat

Perusahaan telekomunikasi milik Ooredoo Qatar, PT Indosat Tbk (ISAT) resmi melakukan kesepakatan penjualan dan penyewaan kembali atas menara telekomunikasi yang dimilikinya.

Sebanyak 4.200 menara telekomunikasi telah dilepas kepada pembeli yang memenuhi kualifikasi perusahaan tanpa disebutkan nama mitra pembeli.

President Director dan CEO Indosat Ahmad Al-Neama mengatakan hal ini merupakan bagian dari rencana pertumbuhan berkelanjutan perusahaan tahun ini. Transaksi ini merupakan transaksi terbesar di kawasan Asia untuk sektor ini.

2. Pandemi, Laba Duo Alfamart & Alfamidi Merosot di 2020

Emiten ritel waralaba, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola gerai Alfamart, membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun pada tahun lalu.

Perolehan laba bersih tersebut turun sebesar 4,59% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,11 triliun. Hal ini menyebabkan laba per saham dasar AMRT juga mengalami penurunan menjadi Rp 25,56 per saham dari sebelumnya Rp 26,79 per saham.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih emiten bersandi AMRT ini tercatat sebesar Rp 75,82 triliun atau naik 3,95% dari tahun sebelumnya Rp 72,94 triliun.

3. Diam-diam, Emiten Kapal Tanker Ini Buyback Obligasi Rp 288 M

Emiten kapal tanker, PT Soechi Lines Tbk (SOCI) melalui anak usahanya yang berbasis di Singapura, Soechi Capital Pte. Ltd, kembali memulai proses penawaran untuk pembelian kembali (penawaran tender) sebanyak-banyaknya US$ 20 juta atau setara dengan Rp 288 miliar (kurs Rp 14.400/US$) atas obligasi global.

Obligasi global yang dibeli kembali (buyback) ini memiliki tingkat bunga 8,375% per tahun dan jatuh tempo pada tahun 2023.

"Sehubungan dengan rencana transaksi, telah ditandatangani Dealer Manager Agreement antara Perseroan, Soechi Capital, entitas anak perseroan, dan Standard Chartered Bank (Singapore) Limited. Proses Penawaran tender akan berakhir pada 1 April 2021 (kecuali diperpanjang atau diselesaikan lebih awal)," kata Paula Marlina, Sekretaris Perusahaan SOCI, dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (30/3/2021).

4. Anjlok! Efek Pandemi Laba Sari Roti Turun 29% pada 2020

Emiten konsumer produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) membukukan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 215,05 miliar pada periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020. Perolehan laba bersih tersebut turun 28,56% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 301 miliar.

Sejalan dengan penurunan laba bersih tersebut, nilai laba per saham dasar ROTI juga terkoreksi menjadi Rp 35,98 per saham dari sebelumnya Rp 49,29 per saham.

Penjualan bersih ROTI tahun lalu mencapai Rp 3,21 triliun, turun 3,75% dari tahun 2019 sebesar Rp 3,33 triliun. Rinciannya, penjualan ini dikontribusi dari penjualan roti tawar sebesar Rp 2,47 triliun, naik dari sebelumnya Rp 2,44 triliun.

5. Hingga Februari 2021, ELSA Kantongi Kontrak Baru Rp 5,2 T

PT Elnusa Tbk (ELSA) mengungkapkan hingga Februari 2021 telah mengantongi kontrak baru sebanyak Rp 5,2 triliun.

"Kontrak mengikat, ini dari hulu dan hilir. Konsolidasi. Downstream dan penunjang," kata Corporate Communication dan Investor Relation Elnusa, Rifqi Budi Prasetyo kepada Media di Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Sayangnya dia masih belum bisa membeberkan berapa target perolehan kontrak hingga akhir 2021. Yang pasti, perusahaan memiliki beberapa strategi guna menghadapi 2021 yang disebut masih penuh dengan tantangan.

NEXT: Cek Kabar Emiten Lainnya

6. Mati-matian Tak PHK Pegawai, Begini Rapor Keuangan Bus Lorena

Sektor transportasi menjadi salah satu yang sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19, salah satunya termasuk perusahaan bus seperti PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) lantaran berkurangnya aktivitas masyarakat.

VP President Director Lorena Transport Group LRNA, Eka Sari Lorena membeberkan kesulitan perusahaan di masa pandemi. Kesulitan itu mulai dari suku cadang atau spare parts mahal hingga mempertahankan para karyawan.

7. Emiten TP Rachmat Refinancing Pinjaman Rp 6,93 T

Emiten kilang bahan bakar gas cair (LNG) domestik yang dimiliki konglomerat TP Rachmat, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), mengumumkan mendapat fasilitas pinjaman sindikasi untuk refinancing pinjaman berjangka panjang melalui anak usaha perseroan, PT Panca Amara Utama (PAU).

Fasilitas pinjaman berjangka tersebut senilai US$ 495 juta atau setara Rp 6,93 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.000/US$. Fasilitas pinjaman tersebut di-arrange melalui sindikasi yang terdiri atas bank lokal dan internasional.

Presiden Direktur ESSA, Vinod Laroya, menyatakan fasilitas ini akan memungkinkan PAU memiliki struktur keuangan yang lebih ramping dan solid serta membebaskan utang di level induk perusahaan.

8. Waduh! Laba Jasa Marga Anjlok 77% Jadi Rp 501 M di 2020

Emiten pengelola jalan tol BUMN, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatatkan penurunan laba bersih yang cukup signifikan pada periode sepanjang tahun 2020.

Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 501,05 miliar sampai dengan 31 Desember 2020 atau turun 77,3% dari tahun sebelumnya Rp 2,20 triliun.

Mengacu laporan kinerja yang dipublikasikan Jasa Marga, penurunan laba bersih tersebut menyebabkan nilai laba per saham dasar turun menjadi Rp 69,04 per saham dari sebelumnya Rp 304,10 per saham.

9. Mentok di Pasar Domestik? SMGR Incar Pasar Amerika Utara

Produsen semen BUMN, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tahun ini akan membuka pasar ekspor baru ke Amerika Utara. Ditargetkan volume ekspor ke wilayah tersebut bisa mencapai 500 ribu-1 juta ton sepanjang tahun.

Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan ekspor ini sejalan dengan dimulainya kerja sama antara perusahaan dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Ini merupakan upaya perusahaan untuk menggenjot penjualan di tengah pandemi yang masih berlangsung.

10. Listing, Saham Emiten Laptop Zyrex Naik 25%, Awas 'Nyangkut'!

Emiten produsen laptop Zyrex, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) hari ini, Selasa (30/3), mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Zyrex menjadi emiten ke-11 yang tercatat di tahun 2021.

Perseroan melepas sebanyak 333,33 juta saham baru atau setara 25% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp 250 per saham. Maka, dari aksi korporasi dengan mekanisme initial public offering (IPO) ini, perseroan meraih dana segar sebesar Rp 83,33 miliar.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Net TV Digugat PKPU, LinkAja & Anak Usaha Jasa Marga Mau IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular