Tunggu Pengumuman MAS, Kurs Dolar Singapura Menguat Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 March 2021 13:15
Monetary Authority of Singapore (MAS), Bank Sentral Singapura
Foto: REUTERS/Edgar Su

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (30/3/2021), jelang pengumuman kebijakan Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS).

Pada pukul 11:12 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.719,58, dolar Singapura menguat 0,9% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

MAS akan mengadakan pertemuan semi-annual pada bulan April. Para ekonom memprediksi belum akan ada perubahan kebijakan moneternya.

Di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

Pada rapat kebijakan moneter sebelumnya, MAS mengatakan "mempertahankan batas kebijakan apresiasi nol persen" dolar Singapura. MAS juga menyatakan kebijakan tersebut masih tepat untuk beberapa waktu ke depan.

Para ekonom memprediksi MAS masih belum akan merubah kebijakannya, meski inflasi di Singapura mulai menanjak.

Data dari pemerintah Singapura yang dirilis pekan lalu menunjukkan inflasi di bulan Februari tumbuh 0,7% year-on-year (YoY), melanjutkan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Kenaikan harga-harga di bulan Februari tersebut merupakan yang tertinggi sejak Januari 2020, sebelum virus corona menyerang dunia, dan membuat perekonomian global mengalami resesi.

Selain itu, inflasi tersebut juga lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 0,6%.

Sementara itu inflasi inti juga tumbuh 0,2% YoY, lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 0,1%. Ini merupakan kali pertama inflasi inti tumbuh, setelah menurun dalam 10 bulan beruntun.

Inflasi inti Singapura tidak memasukkan harga mobil dan akomodasi dalam perhitungan, sebab pergerakan harganya sering terpengaruh oleh kebijakan pemerintah.

Kenaikan inflasi tersebut menjadi indikasi mulai pulihnya perekonomian Singapura, dan menguatkan ekspektasi akan lepas dari resesi di kuartal I-2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular