Analisis Teknikal

Awas! Sentimen Kurang Bagus, Siap-siap IHSG Merosot ke 6.100

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 March 2021 08:50
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,46% pada perdagangan awal pekan kemarin, padahal sempat menguat 0,57%. Data pasar mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 39,23 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,44 triliun.

Pelemahan IHSG disebabkan oleh asing yang masih melakukan penjualan bersih (net sell) di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 126 miliar. BBCA yang menguat di awal perdagangan pun berakhir melemah 0,86%.

Selain pelemahan saham-saham nikel juga menjadi penghambat IHSG untuk bertahan di zona hijau dan akhirnya melemah pada penutupan perdagangan hari ini.

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan saham PT Timah Tbk (TINS) menjadi saham nikel yang pelemahannya paling parah dibandingkan dengan saham nikel lainnya. Bahkan, saham ANTM terkena level auto rejection bawah-nya (ARB) pada hari ini.

Saham ANTM ditutup ambles hingga 7% ke posisi Rp 2.260/unit, sedangkan saham TINS ambrol 6,29% ke Rp 1.640/unit.

Pelaku pasar cenderung merealisasikan keuntungan di saham nikel, setelah terkonfirmasi berita pembentukan perusahaan induk (holding) baterai pada akhir pekan lalu, yakni Indonesia Battery Corporation (IBC).

Pada perdagangan hari ini, Selasa (30/3/2021) peluang IHSG untuk menguat juga cukup berat, melihat pergerakan bursa saham AS yang bervariasi pada perdagangan Senin waktu setempat, dan disusul bursa Asia pagi ini, yang menjadi indikasi sentimen pelaku pasar yang kurang bagus. 

Secara teknikal, IHSG kemarin berbalik melemah setelah nyaris mencapai rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50). Artinya level tersebut menjadi resisten yang kuat.
Indikator stochastic pada grafik harian berada di dekat wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic pada grafik 1 jam stochastic turun dari wilayah overbought yang berisiko membawa IHSG kembali turun.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Support terdekat berada di kisaran 6.160, jika ditembus IHSG berisiko turun menuju 6.120 hingga 6.100. Support selanjutnya di 6.070.

Sementara jika bertahan di atas support, IHSG berpeluang menguat ke kisaran 6.210. Jika berhasil IHSG berpeluang menguat ke 6.230 hingga 6.250 (kisaran MA 50).

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular