
Sell on News! IBC Diresmikan, Saham Nikel Malah Ambruk

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga saham-saham nikel terpantau ambruk pada perdagangan hari ini setelah diresmikanya pembentukan holding perusahaan baterai BUMN yaitu PT Indonesia Battery Corporation(IBC) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Meskipun demikian nampaknya investor lebih memilih sell on news dan melakukan aksi ambil untuk setelah pada perdagangan Jumat lalu harga saham nikel melesat. Simak kinerja saham nikel hari ini.
Tercatat trio anak usaha MIND ID semuanya terkoreksi dan menduduki peringkat pertama, kedua, dan ketiga depresiasi paling parah.
Ambruknya saham nikel dipimpin oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang tumbang 2.06% ke level Rp 2.380/unit. PT Timah Tbk (TINS) menduduki posisi kedua dengan koreksi 1,71%, sedangkan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terdepresiasi tipis 0,64%.
Hanya PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) yang harganya stagnan dan PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) yang melesat naik 2,42%.
Sebelumnya sentimen positif untuk sektor nikel dalam negeri datang melalui sentimen dibentuknya IBC dimana endirian perusahaan patungan antara empat BUMN ini disebut menelan biaya investasi hingga Rp 238 triliun.
Masing-masing perusahaan BUMN yang terlibat yaitu PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero)/Inalum alias MIND ID, anak usahanya ANTM, Pertamina dan PLN akan menguasai 25% saham IBC.
IBC rencananya ingin memiliki kapasitas mencapai 140 giga watt hour (GWh) dan 50 GWh diantaranya akan bisa diekspor. Lalu sisanya digunakan untuk produksi Electric Vehicle atau EV di Indonesia.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebutkan IBC akan bekerja sama dengan dua produsen baterai yakni China's Contemporary Amperexc Technology (CATL) dan LG Chem Ltd.
Menurutnya tidak kalah penting untuk mengharapkan adanya alih teknologi dalam kerjasama ini. Dia menuturkan dalam perjanjian terdapat mengenai stabilitas pasokan baterai listrik di dunia untuk kebutuhan energi terbarukan dan power listrik di rumah.
Terbentuknya IBC, menurut Erick adalah transformasi kemajuan Indonesia di masa depan. Covid-19 juga dinilai mempercepat proses transformasi untuk industri baterai listrik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500