Saham-saham Bank Berguguran, IHSG Anjlok 2% Pekan Ini!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 March 2021 06:23
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Data Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Karena terus naik, yield obligasi pemerintah AS menawarkan keuntungan yang bersaing dengan aset berisiko. Saat ini dividend yield indeks S&P 500 di AS adalah 1,92%.

Ingat, obligasi adalah aset yang nyaris tanpa risiko. Obligasi pemerintah dijamin oleh negara, sehingga kemungkinan gagal bayar alias default sangat kecil (kalau tidak mau dibilang mustahil).

Apalagi kita bicara obligasi pemerintah AS, Negara Adikuasa, perekonomian terbesar di dunia. Risiko default sangat minim, peringkat utang (rating) AS adalah AAA dari Fitch dan S&P, serta Aaa dari Moody's. Ini adalah peringkat paling tinggi, paling aman.

Plus, obligsi tidak seperti saham yang uang investor bisa 'hangus' kapan saja. Obligasi memberi imbalan tetap berupa kupon dan uang pasti kembali 100% saat jatuh tempo.

Bayangkan, instrumen seperti ini sekarang memberi cuan yang kompetitif dengan aset berisiko. Tidak heran pelaku pasar begitu meminatinya.

Kenaikan yield obligasi pemerintah AS tidak lepas dari ekspektasi inflasi. Ekonomi Negeri Paman Sam sepertinya pulih lebih cepat setelah terpukul hebat oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19).

Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memperkirakan ekonomi Negeri Adidaya pada 2021 tumbuh 6,5%. Jauh lebih baik dari perkiraan sebelumnya yaitu 4,2%.

"(Pertumbuhan ekonomi) akan sangat-sangat kuat pada tahun ini. Kemungkinan besar seperti itu," tegas Jerome 'Jay' Powell, Ketua The Fed, dalam Rapat Kerja denga Kongres baru-baru ini.

Apalagi pemerintahan Biden akan segera menggelontorkan stimulus fiskal, kemungkinan bisa dimulai pekan depan. Salah satu program dalam stimulus ini adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga negara AS berpenghasilan kurang dari US$ 75.000/tahun atau pasangan dengan gabungan pendapatan di bawah US$ 150.000/tahun.

Pemulihan ekonomi akan menciptakan permintaan sehingga mendorong laju inflasi. The Fed memperkirakan inflasi pada akhir 2021 adalah 2,4%, lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya yaitu 1,8%.

fedSumber: FOMC

Halaman Selanjutnya --> Inflasi Meninggi, Suku Bunga Naik?

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular