Perhatian Investor! Catat Jadwal Stock Split Saham ERAA

Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 March 2021 10:48
foto : detikFoto/Grandyos Zafna
Foto: detikFoto/Grandyos Zafna

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten ritel telepon seluler (ponsel) PT Erajaya Swasembada (ERAA) bakal segera mengeksekusi rencana pemecahan nilai sahamnya (stock split). Aksi perusahaan ini akan mulai efektif pada 31 Maret 2021 mendatang.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), 31 Maret merupakan jadwal dimulainya perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi.

Sedangkan untuk pasar tunai, perdagangan saham dengan nilai nominal baru ini akan jatuh pada 5 April 2021.

Dengan demikian yang perlu diperhatikan oleh pemegang saham, 30 Maret 2021 merupakan hari perdagangan terakhir saham ERAA dengan nominal lama di harga Rp 500/saham, sehingga esok harinya nominal saham ini sudah dipecah menjadi Rp 100/saham.

Untuk diketahui, pemecahan nilai nominal saham ini dilakukan dengan rasio 1:5. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas saham perusahaan.

Selain itu, pemecahan nilai nominal saham tersebut sebagai upaya manajemen ERAA untuk meningkatkan daya beli investor ritel terhadap saham perusahaan ini.

Sebagai gambaran, hingga pukul 09.30 pagi ini Rabu (25/3/2021) saham ERAA berapa pada harga Rp 2.680. Jika stock split ini dilakukan maka nilai saham perusahaan juga akan ikut dipecah dengan rasio yang sama menjadi Rp 536/saham.

Tak hanya ERAA, sebelumnya sudah ada emiten melakukan hal serupa. Pada Februari 2021 perusahaan produsen beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) melakukan pemecahan nominal saham atau stock split 1:4 di awal tahun 2021 guna meningkatkan likuiditas saham sehingga bisa menarik investor ritel.

Sebelum HOKI, emiten media Grup Emtek, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga melakukan pemecahan nilai nominal saham perseroan dengan rasio 1:10 pada Januari tahun ini.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Erajaya Naik 6%, Jadi Rp 295 Miliar di Q1-2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular