Rupanya Ini Bikin Investor Cemas, IHSG Dibuat Tak Berkutik

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 March 2021 14:59
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham RI dalam dua hari perdagangan cenderung bergerak tak tentu. Sempat hijau pada saat pembukaan, tapi mengalami tekanan pada saat pertengahan perdagangan hingga penutupan.

Hal serupa juga terjadi pada perdagangan kemarin, Senin (22/3/2021). Dan hari ini, IHSG sempat dibuka menguat 0,64%, tapi di sesi I terkoreksi 0,19 dan terus merosot jelang penutupan.

Riset Panin Sekuritas menyebutkan ini disebabkan oleh pelaku pasar bersikap konservatif terkait dengan potensi pergerakan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan masih akan meningkat di beberapa bulan ke depan seiring dengan pernyataan Joe Biden untuk mempersiapkan stimulus sebesar US$ 3 triliun.

Dalam risetnya Panin Sekuritas menyebut, kejadian yang sama terjadi di bursa regional yang cenderung bergerak mixed. "Penurunan yield obligasi AS masih dicermati pelaku pasar dan menunggu perkembangan dari pertemuan antara Jerome Powell dan juga Janet Yellen membahas terkait kebijakan ekonomi terkait krisis pandemi Covid-19," tulis riset Panin Sekuritas siang ini.

Selain itu, perdagangan di pasar reguler mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp 5,8 triliun pada sesi I. Nilai ini cenderung sepi seiring dengan aksi jual investor asing Rp 1,49 triliun dan melakukan penjualan sebesar Rp 1,57 triliun. Sehingga asing mencatatkan net sell sebesar Rp 75 miliar.

Sementara itu, yield obligasi pemerintah tercatat turun. Ini mengindikasikan pelaku pasar berpindah terhadap aset yang lebih berisiko. Hal ini seiring dengan pelaku pasar mencari instrumen keuangan yang jauh lebih tinggi seiring dengan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi ke depan.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular