
Saham Indosat Kena ARB, Karena Merger Belum Pasti?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) ditutup ambles 6,77% ke level Rp 6.200/uni dan terkena level auto rejection bawah-nya (ARB) pada hari ini.
Sentimen negatif yang menyebabkan saham ISAT ditutup ambles dan menyentuh level ARB-nya adalah belum adanya kepastian terkait proses merger perseroan dengan perusahaan pemilik provider Tri, PT Hutchison 3 Indonesia.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham ISAT hari ini mencapai Rp 40,81 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 6,5 juta lembar saham. Akibat dari ketidakpastian proses merger dengan Hutchison, investor asing pun melepas saham ISAT sebanyak Rp 5 miliar di pasar reguler pada hari ini.
Saat ini, kepastian proses merger ISAT dengan Tri masih menggantung. Namun dalam riset yang dirilis oleh BRI Danareksa Sekuritas, bahwa proses merger tersebut tetap berlangsung.
Perseroan akan tetap melanjutkan proses mergernya dengan perusahaan provider Tri, di mana saat ini mereka sedang mempersiapkan laporan neraca dan rencana belanja modal (capital expenditure/capex).
Dalam risetnya, Danareksa Sekuritas mengatakan bahwa mereka memang tidak memiliki lisensi menara 2300 MHz yang sudah ada sebelumnya, tetapi perseroan tidak mengesampingkan kemungkinan untuk menawar dan memenangkan lebih banyak spektrum setidaknya untuk menerima sewa spektrum 5G di masa depan.
Riset Danareksa juga menjelaskan bahwa kesepakatan merger kedua perusahaan dapat tercapai pada saat batas waktu MoUdengan penjualan 4000-5000 menara Indosat akan diakui oleh Hutch3.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rapor Keuangan Indosat Malah Jeblok Usai Merger, Kok Bisa Ya?