
Jelang Rilis Data Inflasi, Kurs Dolar Singapura Naik Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (22/3/2021), jelang rilis data inflasi Selasa besok. Belakangan ini, data ekonomi Singapura menunjukkan perbaikan, yang menjadi indikasi lepas dari resesi di kuartal I-2021.
Pada pukul 10:31 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.743,97, dolar Singapura menguat 0,13% di pasar spot.
Inflasi inti Singapura sudah mengalami kontraksi Sejak Februari tahun lalu, saat virus corona mulai menyerang dunia. Pada bulan Januari lalu, inflasi inti turun 0,2% year-on-year (YoY).
Inflasi inti Singapura tidak memasukkan harga mobil dan akomodasi dalam perhitungan, sebab pergerakan harganya sering terpengaruh oleh kebijakan pemerintah.
Sementara itu inflasi sudah tumbuh 0,2% YoY di bulan Januari lalu, setelah tidak mengalami pertumbuhan dalam 10 bulan beruntun.
Pada pekan lalu, data dari Pemerintah Singapura menunjukkan ekspor non-minyak naik 8,2% month-to-month (MtM), dan sudah naik dalam empat bulan beruntun.
Sementara jika dibandingkan dengan Februari 2020, ekspor non-minyak naik 4,2%, dan sudah naik dalam 3 bulan beruntun.
Singapura merupakan negara yang mengandalkan ekspor guna memutar roda perekonomiannya. Pada 2019, rasio ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura adalah 104,91%. Singapura menjadi negara dengan rasio ekspor terhadap PDB terbesar di dunia. Artinya, ketika ekspornya mulai pulih, maka pertumbuhan ekonomi juga akan bangkit.
Dengan kenaikan ekspor di awal tahun ini, perekonomian Singapura diprediksi tumbuh secara YoY di kuartal I-2021. Artinya, Singapura akan lepas dari resesi.
Suatu negara dikatakan mengalami resesi ketika perekonomiannya mengalami kontraksi (tumbuh negatif) dalam 2 kuartal berturut-turut.
Hingga kuartal IV-2020 lalu, produk domestik bruto (PDB) sudah mengalami kontraksi 4 kuartal beruntun secara YoY.
Bank ING menyebut data ekspor mengkonfirmasi perekonomian Singapura mengawali tahun 2021 dengan cukup kuat, dan PDB akan tumbuh positif di kuartal I. ING merevisi proyeksi PDB periode Januari-Maret menjadi tumbuh 0,2%, dari proyeksi sebelumnya kontraksi 2,7%.
Sementara sepanjang tahun 2021, ING memprediksi PDB Singapura akan tumbuh 5,2%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!
