Internasional

Gegara Erdogan, Pasar Valas Asia "Terguncang"

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 March 2021 07:44
Recep Tayyip Erdogan. AP/
Foto: Recep Tayyip Erdogan. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Asia menghadapi uji tekanan baru pada hari Senin (22/3/2021) karena penurunan nilai mata uang Turki, Lira, terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Dikutip Reuters, dolar diperdagangkan hampir 15% lebih tinggi pada lira setelah Presiden Tayyip Erdogan mengejutkan pasar dengan mengganti gubernur bank sentral Turki yang hawkish dengan kritik yang berpikiran sama tentang suku bunga tinggi.



"Keputusan Erdogan untuk memecat Gubernur Agbal, yang telah berusaha untuk menanamkan stabilitas harga dan persepsi independensi Bank, sekarang menimbulkan pertanyaan apakah Gubernur baru akan menurunkan suku bunga sambil tetap bertujuan untuk melawan inflasi yang lebih tinggi," kata Rodrigo Catril, seorang ahli strategi FX senior di NAB.

Kejatuhan Lira ini membuat Yen Jepang menguat secara moderat karena investor memilih mata uang itu sebagai safe-haven. Sementara Euro dan Dolar Australia juga mengalami sedikit penguatan terhadap mata uang Turki itu.

Namun, analis di Citi meragukan bahwa kejadian ini tersebut akan menyebabkan tekanan yang meluas di pasar negara berkembang. Hal ini didasari bahwa pada saat terakhir kali lira turun pada tahun 2020, hanya ada sedikit efek yang dirasakan.



"Dalam hal dampak pada bagian lain dari EM dengan imbal hasil tinggi, kami yakin itu akan sangat terbatas," kata Citi dalam sebuah catatan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Parah! Erdogan Disebut "Idiot" oleh Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular