Harap Tenang! BI Punya Jurus Sakti Amankan Rupiah

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 March 2021 12:20
FILE PHOTO: The logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, is seen on a window in the bank's lobby in Jakarta, Indonesia, September 22, 2016. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: Ilustrasi Bank Indonesia (REUTERS/Iqro Rinaldi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hari ini akibat kencangnya angin gejolak di pasar keuangan global. Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter memastikan akan terus mencermati pergerakan nilai tukar rupiah.

"Kami, akan terus hadir di pasar, terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sesuai dengan fundamentalnya dan tentunya mekanisme pasar, keseimbangan supply dan demand valas kami pantau setiap hari," jelas Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Hariyadi Ramelan dalam program Squawk Box di CNBC Indonesia TV, Jumat (19/3/2021).

Selain itu, lanjut Hariyadi BI juga akan terus melakukan operasi moneter dengan triple intervention, baik di Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), di pasar spot, sampai ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Brazil, Meksiko, Korea Selatan, dan Thailand, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar masih lebih rendah.

Hariyadi merinci, per hari ini depresiasi rupiah tercatat mencapai 2,6% dengan volatilitas pada level 7,8%. Masih jauh lebih baik dibandingkan keempat negara yang sudah disebutkan.

"Brasil yang melemah 7,6% volatility 18%. Meksiko melemah 4,3% volatility-nya bahkan 24,7%. Korea Selatan melemah jauh lebih dalam minus 3,8%, volatility 9%. Thailand minus 2,7% dekat dengan kita, tapi volatility yang memang rendah 5,7%," jelas Hariyadi.

Hal ini juga dipengaruhi oleh tingginya imbal hasil yang ditawarkan di dalam negeri.

"Apalagi kita sangat beda dengan Brazil bahwa kita masih positif dan kita masih memberi ruang return dengan selisih US treasury dengan SBN yang 10 tahun, ada minimum 500 basis poin positif," kata Hariyadi melanjutkan.

Sebagai gambaran nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (19/3/2021) dibanderol Rp 14.459/US$. Rupiah melemah 0,42% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yield US Treasury 2021 Bisa di Atas 2%, Ini Efeknya ke Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular