
Wall Street 'Kebakaran', IHSG Dibuka Galau! Duh Ngeri Jeblok

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau pada perdagangan Rabu (17/3/2021). IHSG merangkak naik 0,13% ke 6.318,06. Selang 15 menit IHSG masih galau dengan apresiasi yang semakin tipis 0,01% ke level 6.310,14.
Transaksi bursa kembali sepi dengan nilai transaksi bursa masih terbatas pagi ini yakni sebesar Rp 1,4 triliun.
Investor asing kembali melakukan aksi beli di hari ketiga perdagangan pekan ini, dengan nilai penjualan bersih (net sell) Rp 88 miliar di pasar reguler.
Pembelian bersih dilakukan di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan pembelian bersih Rp 21 miliar dan PT Timah Tbk (TINS) yang diborong RP 33 miliar.
Sedangkan penjualan dilakukan asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilego Rp 19 miliar dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang dilepas Rp 6 miliar.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (16/3/2021), menyusul berbaliknya pertumbuhan penjualan ritel Februari menjadi minus 3%. Namun, angka penjualan Januari direvisi naik menjadi sebesar 7,6% dari angka permulaannya sebesar 5,3%.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 129 poin (+0,4%) ke 32.825,95 sementara S&P 500 ditutup melemah 0,2% ke 3.962,71 setelah sempat menyentuh rekor tertinggi baru di tengah perdagangan. Hanya Nasdaq yang menguat sekitar 0,1% ke level 13.471,57.
Pelaku pasar khawatir imbal hasil (yield) obligasi pemerintah (US Treasury) bakal meninggi.Yieldobligasi tenor 10 tahun tersebut bertengger di level 1,62%, sedikit menguat dibandingkan dengan posisi Senin pada 1,61%.
Oleh karenanya, mereka menanti kepastian kebijakan moneter dan proyeksi inflasi Federal Reserve (The Fed) yang menggelar Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Meeting Committee/FOMC), diikuti pidato singkat dari bos bank sentral AS Jerome Powell.
"Pasar akan sangat mudah terpengaruh oleh kata-kata yang ada," tutur Rick Rieder, Direktur Investasi Pasar Surat Utang BlackRock, sebagaimana dikutipCNBC International. "Jika dia tak berkata apa-apa, pasar akan terpengaruh. Jika dia banyak bicara, maka pasar akan tergerak."
Jika imbal hasil meningkat, maka ekspektasi kupon obligasi di pasar primer pun meningkat yang bakal memicu kenaikan beban pembiayaan bagi emiten obligasi dan menekan kinerja keuangannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500