
Saham Grup Bakrie Lagi Ngamuk, Giliran Bank Jago Ambruk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat tipis pada sesi I hari ini. IHSG ditutup naik 0,11% ke posisi 6.331,35 pada penutupan sesi I perdagangan, Selasa (16/3/2021).
Menurut data BEI, ada 160 saham naik, 290 saham merosot dan 172 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,5 triliun dan volume perdagangan mencapai 11,96 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 108,78 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 26,07 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (16/3).
Top Gainers
Visi Media Asia (VIVA), saham +34,62% Rp 70, transaksi Rp 79,6 M
Greenwood Sejahtera (GWSA), +31,51% Rp 192, transaksi Rp 15,2 M
Menteng Heritage Realty (HRME), +28,00% Rp 64, transaksi Rp 13,4 M
Intermedia Capital (MDIA), +28,00% Rp 96, transaksi Rp 27,0 M
Indosat (ISAT), +15,56% Rp 6.500, transaksi Rp 202,1 M
Top Losers
Surya Permata Andalan (NATO), saham -6,72% Rp 625, transaksi Rp 88,9 M
Bank Jago (ARTO), -6,68% Rp 10.125, transaksi Rp 70,8 M
Megalestari Epack Sentosaraya (EPAC), -6,58% Rp 71, transaksi Rp 5,8 M
Bank Ganesha (BGTG), -6,54% Rp 200, transaksi Rp 55,8 M
Bank Capital Indonesia (BACA), -6,45% Rp 725, transaksi Rp 75,2 M
Saham emiten Bakrie Group, VIVA, menjadi pemuncak top gainers setelah melesat menembus auto rejection atas (ARA) sebesar 34,62% ke posisi Rp 70/saham. Saham MDIA, anak usaha VIVA, yang mengelola stasiun ANTVÂ juga melesat 28%.
Sementara, saham bank yang juga dimiliki Gojek, ARTO, ambles dan menembus auto rejection bawah (ARB) ke Rp 10.125/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 70,8 miliar.
Asing tercatat ramai-ramai keluar dari ARTO dengan nilai mencapai Rp 10.63 miliar.
Dengan ini, saham ARTO melanjutkan pelemahan sejak kemarin (15/3), ketika saham ARTO merosot 4,62% ke Rp 10.850/saham.
Sebelumnya, pada Jumat (12/3), dalam laporan keuangan tahunan 2020, ARTO mencatatkan rugi bersih Rp 189,57 miliar sepanjang tahun lalu. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang membukukan rugi bersih Rp 121,96 miliar.
Kemudian, total pendapatan bunga bersih melejit 462,08% menjadi Rp 64,64 miliar pada tahun lalu dari Rp 11,5 miliar pada tahun 2019.
Total aset ARTO pada 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp 2.180 miliar, naik 65% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 1.321 miliar.
Sementara, liabilitas tercatat sebesar Rp 948 miliar pada tahun lalu, naik sebesar 37%, dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2019, yakni sebesar Rp 640 miliar.
Adapun persentase kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross dan net sebesar 0,00%.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Jago (ARTO) 2 Hari Beruntun Kena ARB, Ada Apa?