
Simak 8 Informasi Ini, Penting Buat Anda Sebelum Cari Cuan

5. Pandemi 2020, Laba Bersih ADRO Jeblok 64%, Gegara Apa?
Emiten pertambangan batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan penurunan laba bersih secara signifikan sepanjang tahun lalu di tahun pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2020, laba bersih ADRO tercatat merosot 63,64% menjadi US$ 146,93 juta atau setara dengan Rp 2,05 triliun (Kurs 1 US$ = Rp 14.000).
Adapun pada tahun sebelumnya, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 404,19 juta atau setara Rp 5,65 triliun.
"Kinerja kami mencerminkan resiliensi model bisnis yang terintegrasi, berkat fokus pada efisiensi dan keunggulan operasional di seluruh lini bisnis. Walaupun harus menghadapi banyak tantangan, dari pandemi global sampai cuaca yang tidak mendukung, kami mampu memenuhi panduan produksi batu bara dan EBITDA operasional yang telah direvisi," kata Presiden Direktur dan CEO ADRO Garibaldi 'Boy' Thohir, dalam siaran pers, dikutip Senin (15/3/2021).
Boy Thohir melanjutkan, perusahaan akan tetap berhati-hati di tengah ketidakpastian yang ada, sembari memperkirakan bahwa pemulihan ekonomi global akan membawa dampak positif terhadap industri.
6. Pandemi 2020, Rugi Bersih PT Timah Turun Jadi Rp 341 M
Perusahaan BUMN penambang timah, PT Timah Tbk (TINS) pada akhir 2020 terpaksa masih membukukan kerugian senilai Rp 340,59 miliar. Namun kerugian ini sudah berkurang 44% dibanding dengan kerugian perusahaan di akhir Desember 2019 yang mencapai Rp 611,28 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai kerugian per saham juga ikut berkurang menjadi Rp 46 dari sebelumnya sebesar Rp 82.
Sepanjang 2020 di masa pandemi Covid-19, pendapatan perusahaan terkontraksi 21,33% secara tahunan (year on year/YoY). Tercatat di akhir Desember 2020 lalu pendapatan perusahaan sebesar Rp 15,21 triliun, berkurang dari Rp 19,34 triliun di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.
7. ACST Mau Damai dengan Perusahaan Kongsi Surya Paloh
Emiten kontraktor Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bersama dengan China Construction Eighth Engineering Division (CCEED), menyetujui proposal perdamaian yang diajukan oleh PT China Sonangol Media Investment (CSMI), perusahaan patungan antara Media Group milik pengusaha Surya Paloh dan China Sonangol Land.
Acset dan CCEED tergabung dalam Kerja Sama Operasi (KSO) pada pengerjaan proyek pembangunan gedung Indonesia 1. Hal ini sebagai keputusan dari proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan KSO sejak 12 November 2020 lalu.
Selain KSO, anak usaha ACSET yang terlibat dalam proyek yang sama, yakni PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia (BINKEI) turut terdaftar sebagai pemohon dalam PKPU ini.
Corporate Secretary & Investor Relations Acset Indonusa, Maria Cesilia Hapsari mengatakan, KSO dan BINKEI memutuskan secara bersama-sama untuk mengajukan PKPU sebagai upaya untuk memperoleh kepastian pembayaran dari CSMI atas tagihan progres pekerjaan proyek Indonesia 1 yang sudah dikerjakan oleh KSO dan BINKEI namun belum dibayarkan oleh pihak CSMI.
8. Laba ANTM 2020 Melesat 493% Jadi Rp 1,1 T, Jualan Emas Drop!
Emiten BUMN penambang mineral, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kinerja yang positif di tahun lalu. Pasalnya laba bersih perusahaan selama 2020 meroket hingga 492,90% secara tahunan (year on year (YoY).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, tercatat laba bersih ANTM tahun lalu mencapai Rp 1,14 triliun. Dibanding dengan laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 193,85 miliar.
Nilai laba bersih per saham ikut naik tajam ke angka Rp 47,83/saham dari sebelumnya di akhir 2019 yang senilai Rp 8,07/saham.
Padahal kinerja pendapatan mengalami penurunan 16,33% YoY menjadi senilai Rp 27,37 triliun dari posisi 31 Desember 2019 yang senilai Rp 32,71 triliun. Kendati pendapatan turun, namun perusahaan berhasil menurunkan angka beban pokok penjualan menjadi Rp 22,89 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 28,27 triliun
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]
