Siap-siap, Wall Street Mau 'Terbang'!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 March 2021 17:25
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP/Courtney Crow)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat malam ini. Penguatan itu sudah tergambar di pasar futures.

Pada Kamis (11/3/2021) pukul 16:24 WIB, nilai futures untuk indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berada di 32.417 atau naik 0,37% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Sementara futures S&P 500 ada di 3.929,32 atau menguat 0,78% dan Nasdaq 100 adalah 12.996 atau melesat 1,92%.

Sepertinya pelaku pasar di New York merespons positif perkembangan rencana stimulus fiskal pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden. House of Representatives meloloskan paket stimulus fiskal bernilai US$ 1,9 triliun tersebut. Sebelumnya, paket itu juga sudah mendapat restu dari Senat.

Artinya, dua kamar legislatif di Negeri Paman Sam sudah memberi lampu hijau. Kini paket stimulus tinggal dikirimkan ke meja Biden untuk diteken menjadi Undang-undang (UU).

"Pertolongan sudah datang. Hari-hari cerah di depan kita," cuit Biden melalui akun Twitter @POTUS.


Halaman selanjutnya --> Yield Obligasi AS Turun

Salah satu program dalam paket stimulus itu adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga AS berpenghasilan di bawah US$ 75.000 per tahun atau pasangan dengan penghasilan gabungan di bawah US$ 150.000 per tahun. Plus tambahan tunjangan pengangguran sebesar US$ 300.

BLT itu diharapkan membuat permintaan rumah tangga Negeri Paman Sam terdongkrak. Ini tidak hanya berdampak positif bagi AS, tetapi juga dunia karena Negeri Adidaya adalah pasar terbesar di planet bumi. Peningkatan permintaan di AS akan mendorong kinerja ekspor berbagai negara, termasuk Indonesia.

Selain itu, penguatan Wall Street juga dibantu oleh penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Pada pukul 16:35 WIB, yield US Treasury Bonds tenor 10 tahun turun 2,6 basis poin (bps) menjadi 1,4936%. Penuurnan yield akan membuat saham menjadi kembali menarik.

"Yield obligasi pemerintah AS masuk fase konsolidasi, ini melegakan. Ditambah lagi ada optimisme dari vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) dan orang-orang sudah mulai kembali bekerja. Ini menjadi insensif untuk masuk ke pasar saham," papar Masahiko Loo, Portfolio Manager di AllianceBerstein yang berbasis di Tokyo (Jepang), sebagaimana diwartakan Reuters.

Apabila bursa saham New York benar-benar menguat, dan bertahan hingga penutupan, maka akan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Asia esok hari. Jadi siap-siap saja, kemungkinan besok Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa ikut menghijau.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular