Siap-siap, Wall Street Mau 'Terbang'!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 March 2021 17:25
Bursa Amerika
Ilustrasi Bursa Saham New York (AP/Mark Lennihan)

Salah satu program dalam paket stimulus itu adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga AS berpenghasilan di bawah US$ 75.000 per tahun atau pasangan dengan penghasilan gabungan di bawah US$ 150.000 per tahun. Plus tambahan tunjangan pengangguran sebesar US$ 300.

BLT itu diharapkan membuat permintaan rumah tangga Negeri Paman Sam terdongkrak. Ini tidak hanya berdampak positif bagi AS, tetapi juga dunia karena Negeri Adidaya adalah pasar terbesar di planet bumi. Peningkatan permintaan di AS akan mendorong kinerja ekspor berbagai negara, termasuk Indonesia.

Selain itu, penguatan Wall Street juga dibantu oleh penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Pada pukul 16:35 WIB, yield US Treasury Bonds tenor 10 tahun turun 2,6 basis poin (bps) menjadi 1,4936%. Penuurnan yield akan membuat saham menjadi kembali menarik.

"Yield obligasi pemerintah AS masuk fase konsolidasi, ini melegakan. Ditambah lagi ada optimisme dari vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) dan orang-orang sudah mulai kembali bekerja. Ini menjadi insensif untuk masuk ke pasar saham," papar Masahiko Loo, Portfolio Manager di AllianceBerstein yang berbasis di Tokyo (Jepang), sebagaimana diwartakan Reuters.

Apabila bursa saham New York benar-benar menguat, dan bertahan hingga penutupan, maka akan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Asia esok hari. Jadi siap-siap saja, kemungkinan besok Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa ikut menghijau.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular