Analisis

Kacau! Rapor Sahamnya Merah Semua, Ada Apa dengan Unilever?

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
10 March 2021 15:25
Presiden Direktur Perseroan Unilever, Ira Noviarti  (Dok.  Unilever)
Foto: Presiden Direktur Perseroan Unilever, Ira Noviarti (Dok. Unilever)

Dalam riset pada 17 Februari lalu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memutuskan untuk mengurangi ekspektasi terhadap kinerja UNVR pada tahun ini seiring adanya pandemi Covid-19 di Indonesia sejak tahun lalu. Ada tiga kekhawatiran yang melatarbelakangi hal tersebut.

Pertama, pemulihan kegiatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 di Tanah Air yang lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. Kedua, adanya ketidakpastian terkait potensi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Ketiga, Mirae Asset khawatir soal beban biaya yang lebih tinggi seiring dengan pemulihan daya beli masyarakat yang lambat.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, pihak Mirae Asset tetap yakin bahwa UNVR mampu bertahan di tengah pandemi ini, mengingat perusahaan memiliki beragam produk atau brand.

UNVR ditopang oleh produk kesehatan dan kebersihan dan produk konsumsi di rumah, yang masih menunjukkan kinerja yang baik selama pandemi.

Sementara, produk yang terkait dengan bisnis Unilever Foods Solution (UFS), es krim, dan produk perawatan kulit "telah mengalami kondisi yang menantang" sejak pandemi muncul.

"Secara keseluruhan, terlepas dari pandangan kami yang lebih konservatif, kami tetap yakin bahwa kinerja UNVR tahun ini akan lebih baik daripada tahun lalu. Kami juga percaya bahwa prospek jangka panjang UNVR tetap utuh," tulis analis Mirae Asset, Mimi Halimin dalam risetnya, dikutip Rabu (10/3).

Dalam riset tersebut, Mirae juga memangkas perkiraan pendapatan dan laba bersih UNVR untuk tahun ini.

Menurut revisi terbaru Mirae, penjualan segmen produk perawatan pribadi alias home and personal care tumbuh 4,5% secara year on year (YoY) sepanjang 2021. Sebelumnya, Mirae Asset memperkirakan pertumbuhan produk ini sebesar 7,0% secara tahunan.

Sementara itu, penjualan segmen Foods and refreshments (F&R) akan tumbuh sekitar 4,7% YoY di FY21. Lebih kecil 2,0% dari perkiraan pertumbuhan sebelumnya di 6,7% YoY.

Kemudian, pendapatan UNVR akan memperoleh pendapatan pada 2021 dan 2021 masing-masing sebesar Rp 44,9 triliun atau 4.6% YoY dan Rp 47,8 triliun atau 6.3% YoY.

Seiring dengan itu, laba bersih emiten dengan 9 pabrik ini diperkirakan akan pulih 2,7% YoY menjadi Rp 7,4 triliun pada tahun ini dan kembali naik sebesar 13,4% YoY menjadi Rp 8,3 triliun pada tahun mendatang.

"Kami menurunkan rekomendasi 'Beli' kami di UNVR menjadi 'Trading Buy' dengan TP (target price) lebih rendah dari Rp 8.300 (versus sebelumnya Rp 9.300). Kami menurunkan target harga kami dengan menerapkan target P/E [price to earnings] 43,1 kali, mendekati -0,5 SD dari P/E rata-rata 5 tahun sebesar 45,1 kali, ke EPS [earnings per share] 2021F kami," tulis Mirae Asset.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular