Gainers-Losers

343 Saham Nyungsep, BANK & Emiten Lo Kheng Hong Malah Ngamuk!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
09 March 2021 16:13
Lo Kheng Hong, Simas Invest
Foto: Lo Kheng Hong, Simas Invest

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terempas di zona merah, melanjutkan tren pelemahan selama 4 hari berturut-turut. IHSG ditutup merosot 0,78% ke posisi 6.199,65 pada penutupan sesi II perdagangan, Selasa (9/3/2021).

Menurut data BEI, ada 140 saham naik, 343 saham merosot dan 145 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,45 triliun dan volume perdagangan mencapai 24,79 miliar saham.

Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 740,97 miliar di pasar reguler. Selain itu, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 42,76 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (9/3).

Top Gainers

  1. Ulima Nitra (UNIQ), saham +22,64% Rp 195, transaksi Rp 252,2 M

  2. Mahaka Media (ABBA), +17,35% Rp 115, transaksi Rp 106,7M

  3. Bank Net Indonesia Syariah (BANK), +14,94% Rp 2.270, transaksi Rp 362,2 M

  4. Surya Permata Andalan (NATO), +12,50% Rp 585, transaksi Rp 103,1 M

  5. Sarana Meditama Metropolitan (SAME), +9,83% Rp 380, transaksi Rp 104,4 M

Top Losers

  1. Bank Tabungan Negara (BBTN), saham -6,98% Rp 2000, transaksi Rp 152,8 M

  2. Vale Indonesia (INCO), -5,80% Rp 4.550, transaksi Rp 529,6 M

  3. Bank China Construction Bank Indonesia (MCOR), -5,75% Rp 164, transaksi Rp 41,3 M

  4. Bank KB Bukopin (BBKP), -5,31% Rp 535, transaksi Rp 143,1 M

  5. Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS), -3,64% Rp 106, transaksi Rp 42,4 M

Emiten yang baru melantai kemarin, Senin, (8/3) UNIQ memuncaki daftar top gainers dengan melesat 22,64% ke Rp 195 dengan catatan transaksi sebesar Rp 252,2 miliar.

Kemudian, di tempat ketiga, ada saham BANK yang kembali 'unjuk gigi' dengan melejit 14,94% ke posisi Rp 2.270/saham. Nilai transaksi bank syariah ini sebesar Rp 362,2 miliar.

Saham BANK akhirnya kembali di zona hijau hari ini, setelah 3 kali terperosok secara berturut-turut di zona merah. Pada Rabu minggu lalu (3/3) saham BANK ambles 5,41% ke Rp 2.100/saham. Kemudian, saham emiten yang IPO (mencatatkan saham perdana) pada 1 Februari 2021 ini kembali merosot 3,81% ke posisi Rp 2.020/saham pada Kamis (4/3).

Ketiga, saham ini kembali berada di zona merah setelah turun 2,23% ke Rp 1.975/saham pada Jumat (5/3).

Adapun kemarin (8/3), saham BANK ditutup tidak bergerak alias stagnan di harga Rp 1.975/saham.

Selain itu, di peringkat enam top gainers, ada saham emiten produsen ban yang sahamnya juga dimiliki investor kondang Lo Kheng Hong, GJTL, yang naik 6,06% ke Rp 875/saham. Nilai transaksi perdagangan GJTL sebesar Rp 77,8 miliar.

Menguatnya saham GJTL terjadi seiring dirilisnya kinerja keuangan perusahaan yang positif pada hari ini (9/3). Emiten yang berdiri pada 1951 ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 320,37 miliar sepanjang tahun lalu.

Nilai laba bersih ini tumbuh sebesar 19,05% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding dengan capaian perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 269,10 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kenaikan laba bersih ini juga dibarengi dengan kenaikan laba bersih per saham yang naik menjadi Rp 91,94 dari sebelumnya senilai Rp 77,23.

Pertumbuhan laba bersih ini terjadi kendati pendapatan perusahaan turun 15,71% YoY. Tercatat pendapatan perusahaan sepanjang 2020 adalah sebesar Rp 13,43 triliun, turun dari sebelumnya yang senilai Rp 15,93 triliun.

Seperti diketahui, pada pertengahan Januari 2021, investor kawakan Lo Kheng Hong menjadi salah satu pemegang saham produsen ban terbesar di Asia Tenggara ini.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong menggenggam 176,48 juta saham atau setara dengan 5,06% kepemilikan. Data ini muncul pada laporan KSEI pada Kamis (7/1/2020).

Investor yang dikenal dengan julukan Warren Buffett-nya Indonesia ini juga sudah mengkonfirmasi kepemilikannya di saham GJTL kepada CNBC Indonesia.

"PT Gajah Tunggal adalah pabrik ban terbesar di Asia Tenggara, dengan penjualan Rp 9,6 triliun selama 9 bulan 2020. Nilai buku per saham Rp 1.782. Ketika pandemi harga sahamnya turun ke Rp 300-an, jadi Saya membelinya. Murah," ujar Lo kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/1/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular