
Gagal Bertahan di 6.300, IHSG Drop! Asing Keluar Rp 414 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan Senin (8/3/21). Indeks acuan bursa nasional tersebut ditutup melemah 0,12% ke 6.251,15, menyusul terkoreksinya bursa saham di benua kuning (Asia).
Data perdagangan mencatat nilai transaksi pada perdagangan hari ini sebesar Rp 10,8 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 414 miliar di pasar reguler. Tercatat 220 saham menguat, 255 melemah, dan sisanya 159 stagnan.
Asing melakukan pembelian di saham PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar Rp 112 miliar dan di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 51 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 308 miliar dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang dijual Rp 59 miliar.
Sebenarnya sentimen untuk aset-aset berisiko sedang bagus. Sentimen positif datang dari Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa ada 379.000 gaji baru yang dicetak pada Februari. dan angka pengangguran anjlok jadi 6,2%.
Angka ini melampaui ekspektasi ekonom dalam survei Dow Jones yang memperkirakan angka 210.000, setelah Januari hanya mencetak 49.000 gaji baru.
Adapun sentimen dari AS pada hari ini hingga beberapa hari kemudian adalah keputusan Senat AS untuk meloloskan bantuan fiskal jumbo senilai US$ 1,9 triliun yang diusulkan oleh Joe Biden.
Hasil pemungutan suara atas paket stimulus itu menunjukkan hasil 50-49, sebuah hasil dramatis mengingat Partai Republik mempertanyakan perluasan paket tersebut.
Setelah ini, Kongres yang dikuasai Partai Demokrat akan mengesahkan paket itu per Selasa (9/3/2021) waktu setempat. Setelah itu, pengesahan akan dikirimkan kepada Biden untuk ditandatangani sebelum batas waktu 14 Maret 2021 demi memperbarui program bantuan sebelumnya.
Sebagai gambaran, beleid itu meliputi bantuan langsung kepada masyarakat hingga US$ 1.400 (setara Rp 20,1 juta), bantuan pengangguran senilai US% 300 (setara Rp 4,3 juta), dan perluasan child tax kepada anak-anak selama satu tahun.
Paket itu juga berisi pendanaan distribusi dan pengujian vaksin Covid-19, bantuan ongkos sewa untuk rumah tangga yang kesulitan, dan biaya pembukaan sekolah tatap muka.
Persetujuan Senat menunjukkan inisiatif legislatif pertama Biden mendekati hasil. Di kala Partai Demokrat dan beberapa ekonom mengkritik ruang lingkup paket, Demokrat menyatakan diperlukan tindakan tegas demi percepatan pemulihan ekonomi.
Semakin mulusnya jalan stimulus bakal menjadi sentimen positif untuk aset-aset berisiko seperti saham. Namun di saat yang sama ada yang harus diwaspadai. Banjir likuiditas dan kebijakan makroekonomi yang akomodatif akan mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat.
Ketika roda ekonomi sudah mulai pulih maka ada kemungkinan saham-saham teknologi bakal dilepas mengingat akan ada rotasi saham dari sektor yang diuntungkan kala pandemi ke sektor-sektor ekonomi dalam kondisi normal.
Di sisi lain, bursa Asia yang sebelumnya dibuka semarak pada hari ini akhirnya tidak dapat menahan derasnya aksi jual oleh investor, di mana bursa Asia ditutup berjatuhan. Hanya indeks saham Singapura yang masih mampu bertahan di zona hijau naik 1,96%, sementara Nikkei minus 0,42%, Hang Seng ambles 1,92% dan Shanghai jatuh 2,30%
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500