
6 Kali Tanding Cuma Sekali Menang, Ini Rupiah Apa Liverpool?

Hari ini, pelemahan rupiah masih disebabkan oleh faktor yang mirip dengan hari-hari sebelumnya. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS naik lagi.
Pada pukul 07:59 WIB, yield surat utang pemerintahan Joseph 'Joe' Biden naik 1,2 basis poin (bps) menjadi 1,562. Tidak hanya yang 10 tahun, tenor lainnya pun naik.
Untuk mengendalikan laju kenaikan yield, investor berharap Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) bakal lebih agresif dalam memborong US Treasury Bonds. Sebab ketika permintaan meningkat, harga obligasi akan naik sehingga yield bergerak turun.
Namun dalam sebuah forum yang digelar Wall Street Journal, Ketua The Fed Jerome'Jay' Powell menegaskan kebijakan yang saat ini ditempuh masih layak (appropriate). Artinya, The Fed belum akan menambah nilai pembelian aset berharga (quantitative easing) yang saat ini adalah US$ 120 miliar per bulan.
"Kenaikan yield memang terlihat dan membuat saya menaruh perhatian. Namun kami belum menilainya sebagai pergerakan yang kebablasan. Posisi (stance) kebijakan kami yang sekarang masih layak," tegas Powell, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Halaman Selanjutnya --> Mata Uang Asia Ambruk
(aji/aji)
