Erick Buka-bukaan Soal Penunjukan Ketum PBNU Jadi Komut KAI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 March 2021 06:10
Menteri BUMN, Erick Thohir  (Dok.BUMN)
Foto: Erick Thohir (Dokumentasi Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan di balik keputusan Kementerian BUMN mengangkat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj sebagai Komisaris Utama PT KAI (Persero).

Salah satu alasan utama di balik pengangkatan itu berkaitan dengan pembangunan kereta api di daerah-daerah.

"Kita melihat figur Pak Said Aqil adalah figur yang baik karena untuk juga menangani isu sosial," kata Erick di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2021).

"Selama ini kadang-kadang pembangunan itu rentan dengan isu sosial. Figur Pak Said Aqil saya rasa figur yang bisa diterima sehingga pembangunan seperti LRT, sinkronisasi kereta Jakarta-Bandung, sinkronisasi kereta api dengan MRT, isu sosialnya ini bisa dilakukan," jelasnya.



Selain itu, menurut Erick, Kiai Said juga didampingi komisaris yang punya track record yang baik di bidang keuangan.

"Jadi masing-masing figur berbeda-beda," ujarnya.

Erick lantas mencontohkan pengangkatan eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk.

"Lebih melihat karena figur beliau untuk menangani kasus korupsi, karena memang BTN ada kasus korupsi, dan dirutnya waktu itu masuk penjara, diambil kejaksaan. Figur Pak Chandra Hamzah di BTN lebih ke situ, tetapi yang mengerti perbankannya pak Chandra didampingi," kata Erick.

Berita selengkapnya >>> Klik di sini

Sebelumnya, Kementerian BUMN merombak susunan dewan komisaris PT KAI (Persero). Berdasarkan salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-64/MBU/03/2021, Kementerian BUMN mengangkat Kiai Said sebagai Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen KAI, Riza Primadi sebagai Komisaris Independen KAI, Rochadi sebagai Komisaris Independen KAI, Diah Natalisa sebagai Komisaris KAI, dan Chairul Anwar sebagai Komisaris KAI.

Selain itu, Kementerian BUMN juga memberhentikan dengan hormat Jusman Syafii Djamal sebagai Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen KAI, Rahmat Hidayat sebagai Komisaris Independen KAI, dan Suhono Harso Supangkat sebagai Komisaris KAI, serta mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Basuki Purwadi sebagai Komisaris KAI.

"Kami mengucapkan selamat kepada Said Aqil Siroj, Riza Primadi, Rochadi, Diah Natalisa, dan Chairul Anwar. Semoga dapat membawa kemajuan bagi perkeretaapian Indonesia," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (3/3/2021) malam.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Jusman Syafii Djamal, Rahmat Hidayat, Suhono Harso Supangkat, dan Basuki Purwadi atas pengabdian dan dedikasinya selama ini kepada KAI dalam rangka turut memajukan perkeretapian Indonesia," lanjut Joni.



Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memberikan penjelasan perihal penunjukkan Kiai Said selaku komut merangkat komisaris independen PT KAI. Menurut dia, Kiai Said juga dikenal sebagai komisaris utama Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (Indonesia Commodity and Derivatives Exchange/ICDX).

"Jadi beliau sudah punya pengalaman yang banyak mengenai pengelolaan bisnis dan sebagai komisaris. Jadi bukan sesuatu yang baru bagi beliau," ujar Arya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/3/2021) malam.

"Jadi beliau paham bagaimana jalannya sebuah market perusahaan dan sebagainya. Itu hal utama bagi kami bahwa beliau pernah punya pengalaman sebagai komisaris dan komut," lanjutnya.

Kemudian, lanjut Arya, Kementerian BUMN membutuhkan tokoh umat di KAI dan BUMN. Sosok Kiai Said, menurut dia, juga bisa membangun nilai-nilai kebangsaan di BUMN karena yang bersangkutan merupakan ulama besar.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular