
Diam-diam, Deretan Investor Ini Cuan Gede dari Bank-bank Mini

Bank Ganesha (BGTG)
Mari kita lanjut ke saham keempat, BGTG. Dengan merujuk ke laporan keuangan kuartal III 2020, pemegang saham pengendali BGTG adalah PT Equity Development Investment Tbk, yang menguasai 3.336.410.000 saham atau setara dengan 29,86%.
Kemudian, UOB Kay Hian Pte Ltd memiliki 1.388.305.300 saham atau 12,42%. Sisanya, saham BGTG dimiliki masyarakat sebesar 6.450.344.700 saham atau 57,72%.
Selanjutnya, oleh karena BGTG digembok alias suspensi pada Rabu (3/3), Tim Riset CNBC Indonesia menggunakan harga saham sebelum suspensi, pada 2 Maret 2021, yakni Rp 264/saham. Sementara, harga saham pada 2 Februari 2021, yakni Rp 68/saham.
Lalu, berapa keuntungannya?
Pertama, Equity Development sebagai pemegang saham mayoritas berpotensi mengantongi Rp 653,94 miliar. Kedua, UOB Kay Hian meraup Rp 272,11 miliar. Terakhir, masyarakat mencatatkan cuan Rp 1,26 triliun.
Bank Maspion (BMAS)
Saham bank milik pengusaha Alim Markus BMAS menempati peringkat kelima sebagai bank mini dengan lonjakan harga tertinggi selama sebulan.
Untuk menghitung cuan, Tim Riset CNBC Indonesia menggunakan pemegang saham BMAS di atas 5%, plus saham dengan sertifikat kolektif milik Alim Markus.
Merujuk ke laporan keuangan BMAS per 30 September 2020, PT Alim Investindo, yang merupakan entitas induk terakhir perusahaan, menguasai 2.755.359.197 saham atau 62,01%.
Kemudian, PT Maspion memiliki 553.537.980 saham atau 12,46%. Ketiga, Kasikornbank PublicCompany Limited mencatatkan kepemilikan 443.901.808 saham atau 9,99%.
Selanjutnya PT Guna Investindo memiliki 260.675.000 saham atau 5,87%. Kemudian, masyarakat porsinya 247.494.933 saham atau 5,56%.
Sementara, Alim Markus tercatat memiliki porsi saham di bawah 5%, yakni 54.315.807 saham atau 1,22%.
Harga saham BMAS pada Rabu lalu Rp 980/saham, sementara per 2 Februari sebesar Rp 340/saham.
Lantas, siapa yang paling cuan?
Tentu saja, Alim Investindo yang menguasai 2.755.359.197 saham menjadi yang paling cuan, senilai Rp 1,76 triliun. Di tempat kedua dibuntui oleh Maspion yang meraup Rp 354,26 miliar.
Selanjutnya, bank asal Thailand yang sejak tahun lalu dikabarkan akan membeli BMAS, Kasikornbank, berpotensi untung Rp 284,09 miliar.
Keempat, dari hitung-hitungan di atas, Guna Investindo mencetak untung Rp Rp104,53 miliar.
Nah, investor publik mencatatkan potential gain sebesar Rp91,62 miliar. Terakhir, sang big boss sendiri, Alim Markus, menggondol cuan Rp 34,76 miliar dalam sebulan terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
