
Produksi Batu Bara Drop, ADRO Rogoh Capex Rp 4,2 T Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 200 juta - US$300 juta, atau setara dengan Rp 2,8 triliun hingga Rp 4,2 triliun (kurs Rp 14.000/US$) untuk tahun ini.
"Belanja modal sebesar US$ 200 juta - US$300 juta," kata Febriati Nadira, Head of Corporate Communications Adaro Energy, dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tahun lalu, ADRO memproduksi 54,53 juta ton batu bara, atau turun 6% year-on-year (yoy) dan sedikit melebihi panduan yang ditetapkan sebesar 52-54 juta ton.
Adapun volume penjualan batu bara tercatat mencapai 54,14 juta ton, atau turun 9% yoy. Sementara itu nisbah kupas tahun 2020 tercatat 3,84 kali, lebih rendah daripada panduan yang ditetapkan sebesar 4,30 kali, akibat cuaca yang kurang baik hampir di sepanjang tahun.
Febriati menyatakan untuk ringkasan panduan Adaro Energy 2021 yakni produksi batu bara ditargetkan 52 juta ton - 54 juta ton, nisbah kupas 4,8 kali, EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) operasional US$ 750 juta - US$ 900 juta atau setara dengan Rp 11-13 triliun.
Berdasarkan paparan kinerja kuartal IV-2020, manajemen Adaro menyatakan total pengupasan lapisan penutup (overburden) pada 2020 mencapai 209,48 million bank cubic meter (Mbcm), atau turun 23% yoy, sejalan dengan panduan perusahaan untuk menurunkan nisbah kupas tahun ini.
"Nisbah kupas ADRO pada tahun 2020 mencapai 3,84 kali, di bawah panduan nisbah kupas yang ditetapkan sebesar 4,30 kali. Cuaca yang kurang baik di hampir sepanjang tahun merupakan tantangan bagi perusahaan untuk mencapai panduan nisbah kupasnya," katanya.
Pada 4Q20, ADRO memproduksi 13,43 juta ton dan menjual 13,39 juta ton batu bara, atau masing-masing turun 3% dan 8% dibandingkan 4Q19.
Total pengupasan lapisan penutup pada 4Q20 mencapai 49,06 Mbcm, atau turun 21% yoy, sehingga nisbah kupas tercatat sebesar 3,65 kali. Kuartal ini diwarnai dengan cuaca basah dengan curah hujan yang tinggi dan jam hujan yang panjang di area tambang utama sejak bulan November.
Data BEI mencatat, pada perdagangan pukul 10.41 WIB, saham ADRO naik 0,42% di level Rp 1.195/saham dengan kenaikan sepekan tipis saja, 0,84% dengan kapitalisasi pasar Rp 38,22 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! Pendapatan Hingga Laba ADRO Tertinggi Dalam Sejarah