
Yakin Mau Caplok Bali United, Mas Kaesang?

Well, apapun itu 'ketertarikan' Kaesang terhadap Bali United adalah sesuatu yang menarik. Apalagi dengan statusnya sebagai investor saham ritel yang patut diperhitungkan.
Namun apakah saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) semenarik itu? Bagaimana prospek industri sepakbola nasional?
Bali United masih menjadi satu-satunya klub sepakbola di Tanah Air yang menjual saham di Bursa Efek Indonesia. Persib Bandung (PT Persib Bandung Bermartabat) sudah lama menggulirkan wacana serupa, tetapi zonder eksekusi sampai detik ini.
Di luar negeri, apalagi Eropa, klub sepakbola yang 'melantai' di pasar saham bukan hal aneh. Di Inggris ada Manchester United, di Italia ada Juventus dan AS Roma, di Jerman ada Borussia Dortmund.
Ini bisa dimaklumi karena sepakbola di Benua Biru sudah menjadi industri. Sepakbola bukan sekadar olahraga supaya sehat atau hiburan rakyat. Sepakbola adalah bisnis dan nilainya luar biasa.
Mengutip laporan firma keuangan Deloitte, 20 klub terkaya di Eropa meraup pendapatan EUR 8,2 miliar pada musim kompetisi 2019/2020. Berdasarkan data kurs tengah transaksi Bank Indonesia tertanggal 2 Maret 2021, EUR 1 setara dengan Rp 17.217,76. Jadi EUR 8,2 triliun setara dengan Rp 141,18 triliun. Luar biasa...
Oleh karena itu, singgungan antara sepakbola dan pasar keuangan menjadi mungkin. Sepakbola sudah menjadi industri yang bisa dikuantifikasi dengan uang.
Bagaimana dengan Indonesia? Well, sepertinya menyebut sepakbola sebagai industri saja belum layak...
Halaman Selanjutnya --> Liga Saja Tidak Ada
(aji/aji)