Tak Terbendung! Dow Futures Melesat 314 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 March 2021 18:29
Traders work on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., March 19, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) melesat pada perdagangan Senin (1/3/2021), setelah imbal hasil (yield) terus melemah dari posisi tertingginya pekan lalu.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melambung hingga 314 poin. Sementara itu, kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga bergerak positif setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS berjatuh tempo 10 tahun melemah ke 1,4358%--atau harganya kian mahal.

Dari sisi vaksinasi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) memberikan izin penggunaan vaksin sekali suntik besutan Johnson & Johnson untuk orang berumur 18 tahun ke atas. Perseroan menyiapkan dosis awal sebanyak 4 juta.

Di sisi lain, DPR AS telah meloloskan Undang-Undang yang mendasari keluarnya paket stimulus senilai US$ 1,9 triliun yakni UU American Rescue Plan 2021. Selanjutnya, Presiden AS Joe Biden hanya perlu mengantongi izin Senat untuk merealisasikan rencana stimulus tersebut.

Pekan lalu, bursa saham AS tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi acuan di AS, yang sempat menyentuh angka 1,6% pada Kamis, meski sehari kemudian surut menjadi 1,41%. Imbal hasil tinggi akan memikat investor mengalihkan dananya dari bursa saham ke pasar obligasi.

Sepanjang pekan tersebut, indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 anjlok masing-masing sebesar 1,7% dan 2,5%. Sementara itu, indeks Nasdaq merosot hingga 4%. Emiten teknologi paling terpukul kenaikan yield karena mereka memang haus pendanaan dari surat utang. Kenaikan imbal hasil akan berujung pada kenaikan beban pembiayaan.

"Volatilitas pasar obligasi meningkat ke level tertinggi sejak April dan sampai dengan level imbal hasil yang tinggi dan kalem dicapai, investor masih akan memperhatikannya," tutur Jim Paulsen, kepala perencana investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.

Sepanjang Februari, mayoritas indeks saham AS mencetak kinerja positif didorong oleh rilis kinerja emiten yang positif per 2020. Demikian juga dengan kabar vaksinasi dan paket stimulus senilai US$ 1,9 triliun.

Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur AS per Februari bakal dirilis pada hari ini. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan angkanya bakal di level 58,5 atau sama dengan posisi Desember pada 58,5.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Melompat 210 Poin Didorong Ekspektasi Stimulus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular