Sentimen Pasar Pekan Depan

"Hantu" Yield Treasury Gentayangan di Pasar Keuangan RI?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 February 2021 20:02
Presiden AS Joe Biden
Foto: Presiden AS Joe Biden (AP Photo/Evan Vucci)

House of Representative (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR) AS pada Sabtu (27/2/2021) pagi waktu setempat sudah meloloskan Rancangan Undang-Undang kebijakan fiskal senilai US$ 1,9 triliun, dan kini diserahkan ke Senat AS.

"Kini, Rancangan Undang-Undang sudah diserahkan ke Senat AS, saya berharap mereka akan bertindak cepat. Kita tidak perlu membuang waktu," kata Presiden AS Joseph 'Joe' Biden, sebagaimana dilansir CNBC International, Sabtu (27/2/2021).

"Jika kita bertindak sekarang - tegas, cepat dan berani, kita akhirnya akan bisa mengatasi virus (Covid-19) ini. Kita pada akhirnya akan menggerakkan perekonomian lagi," tambah Biden.

Berbeda dengan DPR AS yang dikuasai Partai Demokrat, Senat AS kini sama kuat. Partai Demokrat dan Partai Republik sama-sama memiliki 50 kursi. Sehingga rancangan undang-undang (RUU) tidak akan lolos dengan mulus.

RUU tersebut diharapkan lolos sebelum 14 Maret, sebelum stimulus fiskal yang ada saat ini berakhir. Lolosnya RUU tersebut akan menjadi kabar bagus, sebab roda perekonomian di AS akan berputar lebih kencang.

Tetapi di sisi lain, pemulihan ekonomi yang lebih cepat tentunya membuat ekspektasi inflasi akan semakin menanjak, dan yield Treasury berpotensi melesat naik lagi. Pasar keuangan global akan kembali dihantui tapering.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Perhatikan Data Sektor Manufaktur dan Inflasi Indonesia

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular