Bos BTN: Restrukturisasi Kredit Bukan Bom Waktu bagi Bank

Bogor, CNBC Indonesia - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), Nixon L.P Napitupulu menegaskan, kebijakan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang terdampak pandemi Covid-19 tak akan menjadi bom waktu bagi perbankan di Tanah Air.
Sepanjang tahun 2020, BTN telah merestrukturisasi kredit sebesar Rp 57,5 triliun kepada 330.381 debitur, mayoritas dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kebijakan ini juga diperpanjang sampai dengan Maret 2022 mendatang sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kebijakan restrukturisasi jadi bom waktu enggak, nolong bank juga," kata Nixon, saat acara media gathering di Vimala Hills, Ciawi, Bogor Jawa Barat.
Nixon menjelaskan, perseroan sebelumnya telah melakukan survei terhadap 25% sampel dari nasabah yang kreditnya direstrukturisasi.
Dari sampel tersebut pada saat survei dilakukan, 10% mengaku sudah tidak bekerja lagi. Namun, perkembangan terbaru, setengah dari sampel tersebut kini telah kembali mulai bekerja, sehingga keinginan nasabah untuk membayar KPR kembali menguat.
Pada kesempatan sama, Direktur Remedial and Wholesale Risk BTN Elisabeth Novie Riswanti mengakui, tahun 2020 menjadi tahun yang terberat karena imbas dari pandemi Covid-19 menyebabkan banyak nasabah BTN tidak bisa memenuhi kewajibannya membayar KPR karena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Namun, BTN berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) menjadi 4,37% sepanjang tahun 2020 dari sebelumnya 4,78%.
Novi meyakini, di tahun ini, NPL bisa terus turun ke level 3,64% dan bertahap pada 2,6% di 2025 mendatang sejalan dengan visi BTN sebagai the best mortgages bank di Asia Tenggara, untuk mencapai tersebut NPL yang terjaga rendah akan menjadi salah satu indikator yang penting.
"Kita akan bertahap 2025 pada saat itu menjadi 2,6%, tahun ini 3,64%, kami bertahap. Yang sudah kita lakukan, kita tingkatkan di 2020 sudah kita mulai dengan melakukan perbaikan di bisnis proses," kata Novi.
Untuk mencapai itu, beberapa inisiasi yang dilakukan adalah dengan melakukan inovasi restrukturisasi secara daring. Selain itu, BTN juga melakukan inovasi dengan manajemen collection dan penjualan aset.
"Kita inovasi mengenai proses kredit dengan digital verification, scoring model collection supaya bekerja efisien, sehingga pencapaian NPL BTN akan lebih mudah lagi," bebernya.
[Gambas:Video CNBC]
Puncak di Mei, Restrukturisasi Kredit di BTN Sudah Melandai
(tas/tas)