Ngeri-ngeri Sedap! Suspensi Dibuka, Saham BNBA Tembus ARA 25%

tahir saleh, CNBC Indonesia
26 February 2021 09:17
Bank Bumi Arta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bank Bumi Arta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) mulai sesi I, Jumat ini (26/2/2021) setelah dihentikan sementara (suspensi) sejak Senin 22 Februari pekan ini.

Setelah dibuka, data BEI mencatat, pada pukul 09.05 WIB, saham BNBA langsung menyentuh batas auto reject atas (ARA) 24,82% di level Rp 1.710/saham dengan nilai transaksi Rp 28,76 miliar dan volume perdagangan 16,84 juta.

Dalam sepekan terakhir saham BNBA naik 24%, sebulan meroket 293% dan year to date terbang 435% dengan kapitalisasi pasar Rp 3,95 triliun.

"Menunjuk Pengumuman Bursa No.: Peng-SPT-0029/BEI.WAS/02-2021 tanggal 19 Februari 2021, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham BNBA, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham BNBA di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 26 Februari 2021," tulis pengumuman BEI.

Sebelumnya, manajemen BNBA sudah menggelar paparan publik insidentil yang diminta BEI seiring dengan liarnya harga saham perusahaan dalam beberapa pekan terakhir terimbas rumor masuknya Sea Group, investor di balik e-commerce Shopee.

Manajemen menegaskan, pihaknya memang tengah berupaya untuk meningkatkan modal inti perusahaan sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Rp 2 triliun di akhir tahun ini dan Rp 3 triliun pada tahun depan.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan sebagai bahan hasil paparan publik insidentil, perusahaan menyatakan terbuka dengan segala opsi sebagai upaya untuk meningkatkan modal inti ini.

"Kami mempertimbangkan semua opsi untuk dapat meningkatkan kinerja bank dan agar bisa memenuhi ketentuan permodalan yang ada. Dan kami merasa yakni hal tersebut akan dapat dipenuhi pada waktunya," kata manajemen perusahaan dalam keterbukaan informasinya, dikutip Rabu (24/2/2021).

Bank ini tak menyebutkan secara rinci upaya apa yang akan dilakukan untuk memenuhi kewajibannya ini.

Namun demikian, perusahaan menampik kabar adanya proses akuisisi Bank Bumi Arta oleh Sea Group, induk Shopee.

"Pada intinya perseroan juga baru mengetahui berita tersebut dari media atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham," terangnya.

Hanya saja, pihaknya menegaskan, salah satu fokus bisnis bank ini di 2021 adalah pengembangan digitalisasi sistem perbankannya.

Sejalan dengan pengembangan ini perusahaan akan memiliki kesempatan untuk sinergi dengan e-commerce, aplikasi jasa transportasi, hiburan dan fintech serta dengan sistem pembayaran digital dan online payment.

Sejalan dengan itu, perusahaan menargetkan kinerja laba bank tahun ini bisa tumbuh 15%-17%, dengan catatan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini mulai mereda.

Perusahaan menargetkan pertumbuhan bisnis di tahun ini sejalan dengan target OJK bahwa industri perbankan akan tumbuh 7%-9% pada 2021.

Untuk kredit bermasalah (non performing loan/NPL), tahun ini ditargetkan dapat dijaga di bawah level 2% dimana hingga September 2020 lalu NPL sebesar 1,5%.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apes! Suspensi Dibuka, Saham Bank Bumi Arta Langsung ARB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular