
Prittt! Bergerak Tak Wajar, BEI Awasi 4 Saham & Ada Bank Jago

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia mengumumkan terjadinya pergerakan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity atas lima emiten pada 22-23 Februari.
Enam emiten tersebut antara lain, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) bersama waran seri I.
Keempat saham dan waran tersebut menurut otoritas bursa mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan bergerak di luar kewajaran, sedangkan hanya PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) yang sahamnya mengalami penurunan di luar kebiasaan.
Saham BBYB misalnya, kemarin naik cukup signifikan sebesar 24,76% atau naik 130 poin ke level Rp 655 per saham. Sementara itu, setelah mencetak reli dalam 8 hari terakhir, harga saham ARTO kemarin melemah 6,88% ke level Rp 10.150 setelah sebelumnya sempat naik signifikan 16,27% ke level Rp10.900 per saham.
Kenaikan saham tersebut juga mengerek nilai kapitalisasi pasar Bank Jago menjadi Rp 110,19 triliun dan masuk dalam daftar 10 emiten dengan kapitalisasi pasar jumbo di BEI.
"Pengumuman UMA tidak serta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," ungkap pengumuman BEI yang disampaikan Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Irvan Susandy.
Sehubungan dengan terjadinya UMA, saat ini bursa sedang mencermati perkembangan mengenai transaksi saham emiten yang masuk radar pemantauan bursa tersebut.
Oleh sebab itu, otoritas bursa mengimbau agar investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas konfirmasi bursa, mencermati kinerja emiten tersebut dan keterbukaan informasinya.
Selanjutnya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Terakhir, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tambah 3, Ada 6 Saham yang Naik Tinggi & Diawasi Bursa