Duh..Saham BNBA Disuspensi Lagi! Siap Gelar Public Expose

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 February 2021 09:25
Bank Bumi Arta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bank Bumi Arta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) berencana menyelenggarakan paparan publik insidentil pada Selasa (23/2/2021) besok.

Dalam pengumuman yang disampaikan Corporate Secretary BNBA, Lyvinia Sari, pelaksanaan paparan publik tersebut untuk memenuhi surat keputusan direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00015/BEI/01-2021 pada 29 Januari 2021 tentang Perubahan Peraturan Nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi, surat edaran BEI mengenai pelaksanaan paparan public secara elektronik.

"Bersama ini kami memberitahukan bahwa PT Bank Bumi Artha Tbk akan menyelenggarakan public expose insidentil pada Selasa, 23 Februari 2021," tulis manajemen BNBA, di keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (22/2/2021).

Paparan publik tersebut akan diselenggarakan secara virtual pada pukul 14.00 sampai dengan 14.30 WIB yang akan dihadiri setidaknya satu direktur perseroan.

Seperti diketahui, sebelumnya saham BNBA masuk radar pengawasan bursa setelah bergerak naik di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) pada 17 Februari 2021, di mana harga saham bank BUKU II ini juga naik 24,60% atau naik 230 poin ke level Rp 1.165 per saham. Dalam sebulan terakhir, harga saham BNBA sudah naik 148,93%.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham BNBA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis pengumuman BEI, Rabu (17/2/2021).

Kemudian, pada 18 Februari, otoritas bursa mulai menghentikan perdagangan saham BNBA dengan tujuan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan keputusan investasinya.

Saham BNBA kemudian dibuka kembali pada perdagangan 19 Februari di pasar reguler dan pasar tunai. Namun, BEI memutuskan kembali menghentikan perdagangan saham BNBA pada perdagangan hari ini, Senin (22/2/2021) karena terjadiya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Tampaknya, investor masih berspekulasi mengenai kabar yang beredar di kalangan pelaku pasar terkait Sea Group, induk perusahaan e-commerce Shopee yang berbasis di Singapura, diisukan tertarik mencaplok Bank Bumi Artha dan Bank Capital untuk ekspansi ke bisnis bank digital.

Sebagai informasi, menurut data Direktori Perbankan Indonesia yang dipublikasikan OJK, Bank Bumi Arta adalah bank yang beralamat di Jl. K.H Wahid Hasyim No.234, Jakarta.

Awalnya, bank ini berdiri pada 3 Maret 1967 dengan nama Bank Bumi Arta Indonesia kemudian berganti nama menjadi PT Bank Bumi Arta pada 14 September 1992. Kemudian menjadi PT Bank Bumi Arta Tbk sejak 1 Juni 2006. Bank ini mempunyai 10 cabang di dalam negeri dan 22 kantor cabang pembantu.

Komposisi pemegang saham perseroan yang efektif sampai dengan 31 Januari 2021 antara lain PT Surya Husada Investment selaku pengendali dengan kepemilikan 45,45% saham.

PT Dana Graha Agung memiliki 27,27% saham yang juga menjadi pengendali. Sisanya digenggam oleh PT Budiman Kencana Lestari dengan kepemilikan 18,18% dan saham publik beredar sebesar 9,10%. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar BNBA di BEI mencapai Rp 2,69 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Disebut akan Dicaplok Sea Group, Bank Bumi Arta Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular