Penutupan Wall Street, Saham Microsoft, Amazon Cs Anjlok

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham di Wall Street ditutup stabil pada perdagangan Jumat waktu setempat karena investor menjual saham teknologi yang telah reli melalui pandemi dan bergilir menjadi saham yang akan mendapat keuntungan begitu pandemi virus Corona mereda.

Mengutip Reuters, Sabtu (20/02/2021), sektor industrial memimpin indeks S&P 500, didorong oleh lonjakan pendapatan Deere & Co dan Caterpillar ke puncak sepanjang masa. Sektor keuangan, material dan energi, bersama dengan industri, naik lebih dari 1%.

Indeks maskapai penerbangan S&P 1500 juga melonjak, dengan fokus perjalanan pascapandemi.

Sementara itu, saham-saham perusahaan teknologi seperti Microsoft Corp, Facebook Inc, Alphabet's Google dan Netflix Inc, jatuh dengan tren yang terlihat hampir sepanjang minggu ini. Saham Apple Inc dan Amazon.com Inc juga turun, karena investor menjual saham-saham tersebut usai mengalami reli besar sejak Maret lalu.

Nilai saham naik, sementara pertumbuhan turun.

Pertarungan terus berlanjut antara saham teknologi, perusahaan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, kata Tim Ghriskey, Kepala Strategi Investasi di Inverness Counsel di New York.

"Saat ekonomi sedang meraung, mereka meraung. Ketika ekonomi melemah, mereka melemah," kata Ghriskey tentang siklus, mengutip Reuters.

"Perekonomian akan bergemuruh, setidaknya untuk jangka waktu tertentu. Ada permintaan terpendam yang sangat besar, baik hanya untuk bepergian atau kembali bekerja," lanjutnya.

Mengutip CNBC International, Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,98 poin, atau 0,00% menjadi 31.494,32, S&P 500 turun 7,26 poin, atau 0,19%, menjadi 3.906,71 dan Nasdaq Composite bertambah 9,11 poin, atau 0,07% menjadi 13.874,46.

Baca: Pasca-Stock Split, Tesla Incar Dana Rp 72,5 T di Wall Street

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Teknologi Ambles, Wall Street Ditutup 'Kebakaran'