Duh! Rupiah Terburuk di Asia Hari Ini, Ada Apa?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 February 2021 15:54
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sementara pada hari ini, BI merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal IV-2020 sekaligus keseluruhan 2020. NPI terdiri dari 2 pos yakni transaksi berjalan dan transaksi modal & finansial.

Pada kuartal IV-2020, transaksi berjalan (current account) membukukan surplus US$ 0,8 miliar atau setara 0,3% dari Produk Domestik Bruto. Lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu surplus US$ 1 miliar atau 0,4% PDB.

Penurunan surplus transaksi berjalan yang berperan besar dalam mempengaruhi pergerakan rupiah, sebab menggambarkan arus devisa yang lebih stabil. Kala transaksi berjalan surplus, maka rupiah punya modal untuk menguat, begitu juga sebaliknya ketika defisit akan menjadi sentimen negatif bagi Mata Uang Garuda.

Namun, penurunan tersebut sebenarnya sudah diprediksi, ketika perekonomian Indonesia mulai pulih dan impor mulai deras, maka surplus akan terpangkas bahkan bisa kembali mengalami defisit.

BI sendiri memprediksi di than 2021 transaksi berjalan akan kembali mengalami defisit 1,2% dari PDB.

Sementara transaksi modal dan finansial mencatat defisit US$ 0,9. Dengan demikian, NPI pada kuartal IV-2020 dalam posisi defisit US$ 0,2 miliar. Memburuk dibandingkan kuartal sebelumnya yang surplus US$ 2,1 miliar.

Untuk keseluruhan 2020, transaksi berjalan masih defisit US$ 4,7 atau 0,4% PDB. Membaik dibandingkan 2019 yang defisit US$ 30,4 miliar (2,72% PDB).

Kemudian transaksi modal dan finansial sepanjang tahun lalu surplus US$ 7,9 miliar. Hasilnya, NPI 2020 positif US$ 2,6 miliar, turun ketimbang 2019 yang surplus US$ 4,7 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular