
Bursa Eropa Dibuka Cenderung Menguat Jelang Pertemuan G-7

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan Jumat (19/2/2021), jelang rilis kinerja keuangan emiten raksasa di Benua Biru dan data penting perekonomian.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa naik 0,2% di awal perdagangan. Indeks saham sektor perjalanan dan tamasya menjadi pemimpin reli dengan kenaikan sebesar 0,9%, sedangkan indeks saham sektor minyak dan gas drop 1%.
Selang 5 menit kemudian reli indeks Stoxx menjadi 0,6 poin (+0,14%) ke 413,26. Indeks DAX Jerman lompat 32 poin (+0,23%) ke 13.918,94 sementara CAC Prancis bertambah 10,8 poin (+0,19%) ke 5.739,16. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris melemah 2,2 poin (-0,03%) ke 6.614,93.
Bursa Eropa berpeluang menghadapi tekanan seperti yang dihadapi kawasan Asia Pasifik, yang memicu koreksi sebagian besar indeks di kawasan tersebut mengikuti koreksi di Wall Street semalam dipicu kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS di tengah risiko inflasi.
Yield surat utang pemerintah bertenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-kembali melampaui level 1,3%. Yield cenderung naik ketika inflasi menguat karena investor yakin bahwa bank sentral akan mengerem kebijakan longgarnya dan mengurangi pembelian aset.
Imbal hasil yang tinggi juga bisa berarti kewajiban emiten obligasi membengkak ketika menerbitkan surat utang. Ini pada gilirannya juga menekan bursa saham karena pelaku pasar menghitung ulang kinerja emiten.
Kontrak berjangka (futures) indeks saham AS sedikit melemah setelah Menteri Keuangan Janet Yellen kepada CNBC International mengatakan bahwa paket stimulus yang besar masih akan diperlukan untuk menggenjot mesin pertumbuhan ekonomi.
Di Eropa, Perdana Menteri Boris Johnson akan memimpin pertemuan virtual para pemimpin negara G-7 dan diharapkan bakal berujung pada kesepakatan untuk memangkas waktu pengembangan vaksin Covid-19.
Sementara itu, regulator di Jerman mengumumkan bahwa vaksin besutan AstraZeneca dan Universitas Oxford "sangat efektif" melawan virus Covid-19 dan dampak negatifnya cenderung jangka pendek.
Investor juga akan fokus memantau data ekonomi terutama rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) per Februari versi Markit untuk negara Prancis, Jerman dan zona euro secara keseluruhan.
Beberapa emiten besar di Benua Biru akan merilis kinerja keuangan mereka, di antaranya Danone, Hermes, Renault, Allianz dan Swiss Re.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Dibuka Menguat Tipis Sambut Kemajuan Vaksin