
BI Turunkan Bunga, Rupiah Jadi Kurang 'Seksi'

Namun ke depan, rupiah masih punya ruang untuk menguat. Soalnya, Perry mengungkapkan bahwa dengan 'obral' kemarin, rasanya ke depan ruang pelonggaran moneter menjadi lebih sempit.
"Dengan penurunan hari ini, ruang penurunan suku bunga semakin terbatas," katanya.
Tanpa penurunan suku bunga acuan lebih lanjut, maka imbalan berinvestasi di aset-aset berbasis rupiah (terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) akan tetap menarik. Investor asing akan tetap berkenan masuk ke pasar keuangan Indonesia karena masih ada harapan cuan gede.
Dalam tiga hari terakhir, selisih imbal hasil (yield) antara obligasi pemerintah Indonesia dan AS tenor 10 tahun semakin melebar. Pada pukul 07:46 WIB, selisih atau spread mencapai 513,84 bps, tertinggi sejak 26 Januari 2021.
Tidak adanya penurunan suku bunga acuan lagi (setidaknya dalam waktu dekat) akan membuat selisih itu tetap lebar. Artinya, investor masih akan memperoleh keuntungan besar jika menanamkan modal di Indonesia.
Ketika minat investor asing terhadap aset keuangan Indonesia tinggi, otomatis permintaan rupiah akan meningkat. Kala permintaan rupiah meningkat, nilai tukarnya niscaya menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
