Harga Minyak Lagi Terbang, Kok CPO Nyungsep?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
18 February 2021 11:55
Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika harga minyak mentah tembus rekor tertinggi barunya dalam 13 bulan terakhir, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Negeri Jiran justru anjlok.

Harga kontrak futures (berjangka) CPO yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange tersebut melemah 66 ringgit atau drop 1,8% dibanding posisi penutupan kemarin. Harga kontrak CPO pengiriman Mei tersebut kini dipatok di RM 3.566/ton.

Pemicu turunnya harga CPO adalah pajak ekspor Malaysia yang tinggi. Regulator Negeri Jiran tetap mempertahankan bea ekspor CPO sebesar 8% untuk bulan Maret. Harga acuan CPO Malaysia dipatok di RM 3.977,4 per ton. Bea ekspor yang tinggi membuat minyak nabati jenis ini menjadi kurang menarik. 

Padahal di saat yang sama harga kontrak minyak nabati di Bursa Komoditas Dalian meningkat. Harga kontrak minyak kedelai yang aktif diperjualbelikan di Dalian naik 2,9% sementara kontrak minyak sawitnya melesat 3,8%. 

Selain harga minyak nabati lain yang lebih tinggi, harga kontrak futures minyak mentah juga melesat. Harga minyak mentah naik karena pasar mengkhawatirkan adanya penurunan pasokan akibat cuaca ekstrem di Texas AS yang membuat aktivitas produksi minyak terganggu.

Kendati terkoreksi harga kontrak CPO tersebut masih berada di kisaran tertingginya dalam satu bulan terakhir. 

Produksi sawit di Malaysia dan Indonesia sebagai produsen utama di kancah internasional akibat curah hujan yang lebat membuat harga terkerek naik. Ekspor minyak sawit Malaysia bulan Januari sempat drop. Namun Kenanga Research memperkirakan ekspor akan kembali melonjak di bulan Februari ini.

Ekspor diperkirakan naik 28,3% ke 1,22 juta ton. Sementara itu produksi diperkirakan naik 12,2% (mom) dibanding Januari ke 1,26 juta ton sehingga ada potensi penurunan stok 4,5% menjadi 1,26 juta ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Main! Harga CPO Melesat & Makin Dekati RM 3.800/Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular