Duh, Harga CPO Anjlok Lebih Parah dari Harga Minyak Gaes

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
21 March 2021 10:30
Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bongkar muat minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia anjlok signifikan minggu ini mengikuti kejatuhan harga minyak global. Dalam sepekan harga minyak mentah drop lebih dari 6%. 

Sementara itu harga kontrak CPO yang berakhir 15 Juni 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange ambles 9,72% dalam seminggu terakhir ke level RM 3.724/ton. Ini merupakan harga terendah dalam dua pekan terakhir. 

Anjloknya harga minyak mentah global karena penghentian sementara penggunaan vaksin AstraZeneca di berbagai negara dan kembali maraknya kebijakan lockdown di Eropa serta prospek peningkatan produksi menjadi sentimen negatif yang memukul harga CPO. 

Kendati anjlok, harga CPO berpotensi menguat minggu depan seiring dengan kabar baik yang tercermin dari adanya peningkatan ekspor Malaysia. 

Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-20 Maret naik 6,8% menjadi 745.260 ton dari 697.794 ton pada periode yang sama bulan sebelumnya mengacu pada data perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia.

Perusahaan surveyor kargo lainnya yaitu Intertek Testing Services (ITS) melaporkan ekspor produk minyak sawit Negeri Jiran pada periode yang sama naik 5,2% atau lebih rendah dari yang dilaporkan oleh AmSpec Agri. Ekspor tercatat sebesar 734.463 ton untuk 20 hari bulan Maret. 

Harga minyak sawit pada paruh pertama tahun ini akan didukung oleh kurangnya tenaga kerja asing di Malaysia dan harga yang tinggi untuk minyak kedelai sebagai substitusi. Hal ini disampaikan oleh Fitch Ratings dalam laporan risetnya terkait peringkat surat utang PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

Namun, Fitch meramal output industri akan meningkat sepanjang tahun dan hal ini akan berdampak pada harga CPO di tahun 2022.

"Kami telah meningkatkan asumsi kami untuk rata-rata harga CPO acuan Malaysia pada 2021 menjadi US$ 700/ton dari US$ 560/ton sebelumnya, dan menurunkan asumsi kami untuk 2022 menjadi US$ 550/ton dari US$ 600/ton. Asumsi jangka panjang kami tetap tidak berubah pada USD600/ton." kata Fitch Ratings.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Main! Harga CPO Melesat & Makin Dekati RM 3.800/Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular