
Bukan Main! Harga CPO Melesat & Makin Dekati RM 3.800/Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) masih belum mau turun. Kini harga kontrak futures (berjangka) yang kadaluwarsa pada Maret tersebut kian dekati RM 3.800/ton.
Harga kontrak CPO yang aktif diperdagangkan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange tersebut menguat 0,85% ke RM 3.787/ton pada 10.25 WIB hari ini, Rabu (6/1/2021). Kenaikan harga CPO mengekor minyak nabati lain.
Di Bursa Komoditas Dalian, harga kontrak minyak kedelai yang aktif ditransaksikan menguat 1,5%. Sementara untuk kontrak minyak sawitnya naik hingga 2%.
Pelaku pasar masih mengantisipasi kenaikan permintaan di tengah rendahnya output yang membuat stok minyak sawit Negeri Jiran anjlok. Riset CGS-CIMB menyebut stok minyak sawit Malaysia akhir Desember diperkirakan turun 23% dibanding November ke 1,21 juta ton.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters juga memperkirakan penurunan di kisaran yang sama. Apabila hal tersebut terjadi, stok CPO akan berada di level terendahnya dalam 13 tahun terakhir.
Kendati ada kenaikan pungutan ekspor minyak sawit tetapi ketatnya pasokan akibat cuaca ekstrem dan hujan lebat akan tetap mendongkrak harga. Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) memperkirakan harga CPO bisa menyentuh level tertingginya di RM 3.850/ton pada kuartal pertama tahun ini.
Reuters melaporkan rata-rata harga CPO untuk kuartal pertama tahun ini akan berada di RM 3.650. Proyeksi tersebut disampaikan oleh CEO MPOC Datuk Dr Kalyana Sundram dalam acara Malaysian Palm Oil Trade Fair and Seminar Digital 2021.
Lebih lanjut Sundram mengatakan harga CPO baru akan mulai turun pada kuartal kedua dan ketiga. Sehingga secara rata-rata harga CPO tahun ini diperkirakan berada di RM 3.217/ton.
Faktor yang mempengaruhi pergerakan harga CPO masih terkait dengan cuaca ekstrem akibat fenomena iklim La Nina, pandemi Covid-19, stimulus ekonomi dan tensi geopolitik.
Kenaikan harga CPO yang tinggi hari ini juga tak terlepas dari melesatnya harga minyak mentah menyusul pemberitaan bahwa Arab Saudi bersedia secara sukarela untuk memangkas produksi minyaknya sebesar 1 juta barel per hari (bph).
CPO merupakan salah satu bahan baku biodiesel yang menjadi bahan bakar substitusi minyak, sehingga pergerakan harga minyak akan turut berpengaruh terhadap fluktuasi harga minyak nabati unggulan RI dan Negeri Jiran.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?