
Kemarin Harga CPO Tembus RM 3.700, Hari Ini Woles Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak futures (berjangka) minyak sawit mentah (CPO) Malaysia pada perdagangan Senin kemarin (4/1) tembus rekor tertingginya dalam 10 tahun ke atas RM 3.700/ton. Hari ini, Selasa (5/1/2021), harga CPO mengalami koreksi hampir 1%.
Pascamelesat tajam, wajar apabila harga CPO mengalami koreksi. Pada 11.10 WIB, harga kontrak yang berakhir Maret 2021 yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange tersebut melemah 0,89% ke RM 3.691/ton.
Penurunan harga CPO mengikuti koreksi harga minyak nabati lainnya. Harga kontrak berjangka minyak kedelai dan sawit di Bursa Dalian masing-masing melemah 0,9% dan 1%. Kendati terkoreksi harga CPO masih berada di rentang tertingginya sejak Maret 2011.
Harga CPO diperkirakan akan tetap kuat hingga kuartal pertama tahun ini berakhir. Pemicunya adalah cuaca ekstrem akibat fenomena iklim La Nina yang berpotensi memicu banjir. Saat output rendah, permintaan justru tinggi. Inilah yang turut mengerek harga CPO.
Apresiasi harga minyak kedelai dipicu oleh terganggunya pasokan Argentina dan kondisi cuaca kering di Amerika Selatan. Di saat yang bersamaan permintaan dari China juga sedang meningkat.
Jelang tahun baru Imlek harga daging babi di China mengalami inflasi. Hal tersebut membuat sektor peternakan babi di China bergeliat setelah selama ini diterpa wabah African Swine Flu. China mengimpor berbagai kedelai dengan semua kualitas. Salah satunya digunakan untuk pakan ternak babi.
"Nilai ekspor minyak sawit Malaysia 2020 diperkirakan akan melampaui 70 miliar ringgit (US$ 17,5 miliar), dan permintaan minyak dan lemak global kemungkinan akan pulih tahun ini," kata Menteri Komoditas Malaysia dalam konferensi minyak sawit virtual pada hari Selasa, sebagaimana diwartakan Reuters.
Impor kelapa sawit oleh Uni Eropa dan Inggris pada musim 2020/21 yang dimulai pada Juli mencapai 3,02 juta ton pada 31 Desember, naik 10%, dibandingkan dengan yang sama minggu lalu di musim lalu.
Namun dengan adanya prospek pemulihan output terutama di Indonesia pada paruh ke dua tahun ini, ada kemungkinan harga CPO akan melandai setelah kuartal pertama berakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?