Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Namun di pasar spot, rupiah masih agak galau.
Pada Kamis (18/2/2021), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.059. Rupiah melemah 0,28% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sementara di pasar spot, rupiah maju-mundur. Dibuka stagnan di Rp 14.010/US$, rupiah sempat menguat tipis ke Rp 14.000/US$. Namun pada pukul 10:00 WIB, rupiah stagnan maning.
Sedangkan mata uang utama Asia lainnya bergerak variatif di hadapan dolar AS. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 10:03 WIB:
Halaman Selanjutnya --> Investor Keluar dari Pasar Obligasi
Rupiah masih bimbang karena pasar menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan. Siang nanti, Gubernur Perry Warjiyo akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Februari 2021.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan angka median 3,5% untuk suku bunga acuan bulan ini. Artinya, ada pemotongan 25 basis poin (bps) dari posisi saat ini.
Penurunan suku bunga acuan memang akan ikut menurunkan 'keseksian' aset-aset berbasis rupiah, terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Pada pukul 09:24 WIB, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun naik 1,7 bps ke 6,389%, tertinggi sejak November tahun lalu. Kenaikan yield menandakan harga Surat Berharga Negara (SBN) turun akibat tekanan jual.
"Enam bulan lalu, seluruh kurva yield obligasi di Asia (tenor 2-10 tahun) tajam dibandingkan obligasi AS. Sekarang hanya Filipina, Indonesia, dan India yang lebih tajam. Ini mempengaruhi daya tarik pasar obligasi sehingga mempengaruhi aliran modal di kawasan Asia," sebut riset DBS, seperti dikutip dari Reuters.
Arus modal keluar di pasar SBN tidak bisa ditalangi oleh aliran modal masuk di pasar saham. Pada. Pukul 09:28 WIB, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 106,38 miliar di pasar reguler yang mengantarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,46%.
TIM RISET CNBC INDONESIA