Waduh...Tesla Pilih India, Saham ANTM-INCO dkk Ambruk!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
17 February 2021 17:05
nikel
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Adapun untuk MDKA atau Merdeka Copper, menguatnya saham pertambangan emas ini terjadi seiring ditandatanganinya perjanjian pembentukan perusahaan patungan atau joint venture agreement (JVA) terkait proyek acid iron metal (AIM) senilai US$ 90 juta atau setara Rp 1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Perjanjian tersebut diteken pada 11 Februari 2021 antara perseroan, PT Batutua Pelita Investama (BPI), Wealthy Source Holding Limited dan Eternal Tsingshan Group Limited.

Nantinya, BPI dengan Tsingshan Group akan mewakili sebesar 80% kepemilikan bersama dengan Tsingshan, melalui afiliasinya Wealthy yang akan memiliki 20% pada perusahaan patungan tersebut.

"Berdasarkan JVA, para pihak akan membangun pabrik proyek AIM di Indonesia Morowali Industrial Park, Sulawesi untuk memproses bijih pirit dari proyek tembaga Wetar perseroan," ungkap Sekretaris Perusahaan MDKA, Adi Adriansyah Sjoekri, dalam keterbukaan informasi, Rabu (17/2/2021).

Tujuan dari transaksi ini merupakan bentuk kerja sama perseroan dengan Tsinghan untuk pengembangan proyek AIM. Proyek ini diharapkan menjadi aset produksi multi-komoditas yang berumur panjang serta memperluas basis sumber daya tembaga Wetar perseroan.

Sementara, saham TINS menjadi yang paling anjlok di antara saham emiten emas-nikel lainnya pada perdagangan hari ini, setelah terjadi aksi jual bersih asing Rp 18,93 miliar.

Saham ANTM juga ditutup di zona merah hari ini. Aksi beli bersih asing senilai Rp 101,66 miliar tidak mampu mendongkrak ANTM yang anjlok 4,18% ke Rp 2750. Emiten emas pelat merah mencatatkan nilai transaksi Rp 1 triliun hari ini.

Pelemahan saham terjadi seiring adanya pemberitaan soal target produksi emas tahun ini yang turun dibandingkan dengan tahun lalu.

Tahun ini, ANTM menargetkan produksi emas sebesar 1,37 ton, sementara penjualan emas ditargetkan mencapai 18 ton emas.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan target produksi ini berasal dari tambang emas Pongkor di Jawa Barat (Bogor) dan Tambang emas Cibaliung (Banten).

"Tingkat penjualan emas mencapai 18 ton emas," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa, (16/02/2021).

Sebagai perbandingan, tahun lalu secara akumulatif, capaian kinerja unaudited produksi dan penjualan emas Antam sepanjang 2020 masing-masing sebesar 1.672 kg atau 1,67 ton (53.756 t oz) dan 21.797 kg atau 21,79 ton (700.789 t oz).

Artinya target tahun ini target produksi turun 17,9% dan target penjualan turun 17,39%

Sama dengan tahun 2020, menurut dia tahun ini perusahaan akan fokus pada pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Kunto menyebut dewasa ini masyarakat mulai sadar untuk berinvestasi pada emas.

Kabar Tesla

Di sisi lain, koreksi saham ANTM ini juga bersamaan kabar perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Inc. yang disebutkan justru akan mulai membangun pabrik mobil listrik di Selatan India, Karnataka. Hal tersebut berdasarkan dokumen yang diterima Reuters, Sabtu (13/02/2021) lalu.

"Perusahaan AS Tesla akan membuka pabrik mobil listrik di Karnataka," tulis dokumen pemerintah India, dikutip Reuters, Minggu (14/02/2021)

Lantas, apakah ini artinya upaya pemerintah RI untuk menarik Tesla berinvestasi di negara ini gagal?

Pemerintah pun akhirnya buka suara tentang kabar ini. Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, akhirnya berkomentar meski enggan menjabarkan lebih lanjut.

Pada dua pekan lalu dia pun sempat menyebutkan pihaknya akan berdiskusi kembali dengan Tesla.

"Maaf, saya ada non-disclosure agreement (perjanjian tidak boleh diungkapkan ke publik). Tidak bisa disclose (ungkapkan) apa-apa," ungkapnya kepada CNBC Indonesia saat dikonfirmasi mengenai kelanjutan negosiasi dengan Tesla, Rabu (17/02/2021).

Sebelumnya, Seto mengungkapkan pihaknya telah menerima proposal rencana investasi Tesla di Indonesia pada Kamis (04/02/2021). Menurutnya, proposal rencana investasi yang ditawarkan Tesla berbeda dengan calon mitra yang lain, yakni perusahaan asal China, CATL, dan perusahaan asal Korea Selatan, LG.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular