Ngeri! Rupiah Sudah di Atas Rp 14.000/US$ di Kurs Tengah BI

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 February 2021 10:16
rupiah melemah terhadap Dollar
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Mata uang Negeri Paman Sam tidak hanya perkasa di Asia, tetapi juga di tingkat dunia. Pada pukul 09:15 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,18%.

Penguatan mata uang Negeri Paman Sam ditopang oleh kenaikan yield obligasi pemerintah AS. Kini, yield US Traesury Bond tenor 10 tahun sudah menembus 1,3%, tertinggi sejak pekan keempat Februari 2020.

Kenaikan yield menandakan bahwa surat utang pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden memang sedang mengalami tekanan jual. Harga pun semakin murah.

Namun pada satu titik, tingginya yield dan murahnya harga obligasi pemerintah AS akan membuat investor melirik. Hasilnya, arus modal asing yang awalnya berkerumun di pasar keuangan negara berkembang (termasuk Indonesia) kini beralih ke pasar obligasi pemerintah AS. Permintaan dolar AS pun naik.

"Kenaikan yield didorong oleh peningkatan ekspektasi inflasi karena stimulus fiskal dan pemulihan ekonomi global yang lebih solid. Selain itu, vaksinasi Covid-19 yang sukses akan menjamin aktivitas ekonomi bisa dibuka kembali," kata Rodrigo Catrill, Senior FX Strategist di National Australia Bank yang berbasis di Sydney, seperti diberitakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular