
Ada SWF Jangan Gelap Mata Beli Saham Konstruksi, Cek Valuasi!

Emiten konstruksi pelat merah diprediksi akan mendapatkan pendanaan segar dengan INA yang sudah full team.
Apalagi setelah CEO INA yang baru Ridha DM Wirakusumah mengatakan INA bisa menjadi kendaraan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
Meskipun tidak merinci secara spesifik, Ridha menyebut, banyak proyek infrastruktur yang menjanjikan di Indonesia, salah satunya adalah jalan tol.
"Kenapa toll road? Karena toll road ini multiplier effect-nya besar sekali. Tapi toll road itu pun, kita harus melihat dan kerja sama dengan pemilik tol apakah Waskita, Hutama, Wika, Jasa Marga," jelasnya, dilansir dilansir CNBC Indonesia, Selasa (16/2/2021).
Ridha menegaskan pembentukan LPI tidak hanya digunakan untuk mencari modal semata. Melainkan juga menjadi sarana untuk memperbaiki kualitas infrastruktur di tanah air lebih baik.
Ridha menegaskan, jalan tol bukanlah pilihan satu-satunya. Eks bankir itu mengatakan, ada sejumlah proyek infrastruktur yang juga dilirik seperti bandara, pelabuhan, hingga infrastruktur di sektor jasa lainnya.
"Yang tol yang akan kita jalankan dulu, nanti sisanya, apakah airport kah, pelabuhan, atau infrastruktur yang lain, sudah ada daftarnya tetapi kami belum siap mengungkapkan karena kami akan telah betul dengan teliti," katanya.
Presiden Jokowi saat mengumumkan direksi SWF mengatakan, lembaga ini bisa menjadi katalis untuk mempercepat pembangunan yang berkelanjutan.
"SWF atau INA mempunyai posisi strategis dalam percepatan pembangunan yang berkelanjutan, meningkatkan dan mengoptimalkan nilai aset negara dalam jangka panjang dalam menyediakan alternatif pembiayaan dalam pembangunan berkelanjutan," kata Jokowi, di Istana Negara, dalam siaran langsung lewat Youtube, Selasa (16/2/2021).
Pembentukan INA adalah mandat langsung UU Cipta kerja atau Omnibus Law, kelembagaan kerja jelas sebagaimana diatur dalam PP Nomor 74/2020. INA juga dijamin menjadi institusi profesional yang dilindungi UU dan menggunakan pertimbangan profesional dalam menentukan langkah-langkah kerjanya.
Dengan adanya INA, RI akan punya kendaraan investasi yang besar. Tak hanya itu, ambisi untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur pun akan menjadi lebih mulus.
Pemerintah diperkirakan akan menyuntikkan modal awal Rp 75 triliun dengan dana Rp 30 triliun berasal dari kas, aset negara, saham BUMN, dan piutang negara. Pada tahap pertama, SWF diharapkan bisa menghimpun dana hingga Rp 225 triliun.
Sejauh ini UEA, IDFC (International Development Finance Corporation) dan Softbank telah berkomitmen untuk memberikan US$ 52 miliar.
Pada perdagangan kemarin (16/2/2021), saham ADHI ditutup melemah-1,29% ke Rp 1.525/saham, PTPP memerah -1,36% di Rp 1.815/saham, WSKT turun -0,31% ke Rp 1.605/saham, WIKA melemah -0,50% ke Rp 2.000, WEGE merosot 0,79% ke Rp 250/saham, WTON tertahan di Rp 370/saham dan JSMR sendirian naik 1,79% ke Rp 4.550/saham.
[Gambas:Video CNBC]
