Beda SWF Jokowi dengan Singapura & Malaysia: Sumber Duitnya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 February 2021 15:38
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Ilustrasi Dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Seperti sudah disinggung sebelumnya, INA berbeda dengan beberapa SWF negara lain. Di Singapura, misalnya, SWF diberi nama GIC Private Limited. GIC dibentuk pada 1981 dan kini sudah mengelola aset senilai lebih dari US$ 100 miliar yang tersebar di 40 negara.

Dalam 20 tahun terakhir hingga Maret 2020, keuntungan riil yang diperoleh GIC rata-rata adalah 2,7% per tahun. Keuntungan nominalnya lebih besar dari itu yakni 4,6% per tahun.

Aset GIC tersebar di banyak instrumen, mulai dari saham di bursa negara-negara maju, saham di bursa negara berkembang, obligasi pemerintah, sampai properti. Per Maret 2020, investasi terbesar ada di obligasi dan uang tunai.

GICSumber: Laporan Tahunan GIC 2019/2020

"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan valuasi di perekonomian dunia. Oleh karena itu, kami mengurangi risiko portofolio dengan menurunkan alokasi di saham dan mengutamakan uang tunai. Variasi aset ini mengarah ke defensif untuk menghadapi pandemi, sehingga portofolio kami bisa bertahan di tengah volatilitas pasar yang tinggi," sebut laporan tahunan GIC periode 2019/2020.

Kalau INA mendapat modal dari suntikan para investor, maka GIC sepenuhnya mengelola cadangan devisa Singapura. Per Januari 2021, cadangan devisa Negeri Singa berjumlah US$ 367,12 miliar.

Di Indonesia, cadangan devisa dikelola oleh Bank Indonesia (BI). Salah satu penggunaan cadangan devisa adalah stabilisasi nilai tukar rupiah.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular